Sunday, 28 February 2010

MPR Gelar Sidang Paripurna 1 Maret 2010

Jakarta, (tvOne)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan menggelar sidang paripurna pada 1 Maret 2010, dengan agenda tunggal pengesahan dua rancangan keputusan MPR, yakni tentang Peraturan Tatib MPR dan Peraturan Kode Etik MPR. Kepada pers di ruang wartawan DPR Jakarta, Rabu (24/2) Ketua MPR Taufiq Kiemas menjelaskan, bahwa agenda tunggal tersebut telah disepakati oleh pimpinan MPR, pimpinan fraksi dan pimpinan kelompok DPD di MPR dalam rapat gabungan pada 18 Februari yang lalu.

Peraturan tatib MPR adalah sebuah aturan yang memberikan panduan dan batasan bagi MPR atau anggota MPR dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya. Peraturan Tatib MPR itu juga memuat pengaturan tentang pemakzulan (impeachment) presiden dan atau wapres, yang diatur lebih lanjut dalam Bab XVII tentang tata cara Pemberhentian Presiden dan atau Wapres Dalam masa Jabatannya.

Pimpinan MPR memandang penyusunan tatib MPR yang baru tersebut merupakan suatu keharusan, mengingat adanya perubahan-perubahan materi yang terkait dengan MPR yang tersirat dalam UU No 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. "Selain itu rapat gabungan juga menegaskan, konsistensi sidang paripurna dengan agenda tunggal tersebut akan dijaga. Sehingga dinamika didalamnya tidak akan melebar ke luar, dari agenda yang telah disepakati," ujar Taufiq.

Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Tohari yang menegaskan bahwa tidak mungkin pula paripurna MPR membahas persoalan yang datangnya tiba-tiba atau tidak pernah dibahas sebelumnya dalam rapat-rapat pendahuluan di MPR. "Proses pengambilan keputusan MPR itu dilakukan secara bertingkat, dan disusun secara sistematis. Jadi tidak mungkin muncul agenda, yang sifatnya ujug-ujug (mendadak)," ujar politisi Golkar itu menanggapi pertanyaan seputar munculnya agenda selain pengesahan Tatib di rapat paripurna MPR itu pasca penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi DPR atas investigasi kasus Century.

Ditegaskannya pula, bahwa MPR mempunyai kewenangan yang besar dan strategis yang berbeda dengan lembaga-lembaga negara lainnya. Oleh karena itu setiap persidangan paripurna dan agenda yang akan diputuskan MPR harus dibicarakan terlebih dahulu. "Menjaga konsistensi sidang paripurna dengan agenda tunggal itu agar MPR terfokus dan (putusannya) tidak melebar kemana-mana," ujarnya.

Selain itu, Hajriyanto menambahkan, agenda yang akan dibahas juga menentukan kuorum sidang paripurna MPR. Apabila agenda sidang paripurna MPR adalah perubahan konstitusi atau pemakzulan presiden/wapres, maka syarat kuorum itu 2/3 total anggota. Sementara apabila agenda persidangan MPR di luar agenda tersebut, maka kuorum cukup dengan 50 persen plus satu anggota saja. (Ant)

Friday, 26 February 2010

Lumasi Pintu Geser Honda Freed Cegah Bunyi

Lirikan mata masyarakat tanah air pada sebuah mobil, bisa terbaca. Paling kentara, ketika melihat mobil jenis MPV, pasti langsung tertarik. Tak heran kedatangan Honda Freed disambut hangat penggemarnya.

Terlebih ditambah fitur menarik berupa pintu geser (Gbr.1) di belakang. Selain memberikan bukaan lebar buat kabin penumpang, juga praktis di lokasi parkir sempit. Masih dilengkapi juga dengan mekanisme elektris buat varian termewah.

Uniknya, pintu ini mulai bikin suara ketika membuka tutup. Bunyinya seperti gesekan dan terjadi utamanya ketika mobil habis kena hujan atau setelah dicuci. Suara muncul seiring pergerakan pintu membuka maupun menutup.

Kenapa ya? "Ya, sebaiknya rajin dirawat," ujar Andri Trisna Wijaya, pentolan komunitas Honda Freed Owners Indonesia (HOFOS). Menurutnya, mekanisme penggeser pintu relatif bisa bikin suara. Karena ada gesekan antara roller di bagian atas dan bawah pintu.

Mari kita cermati lebih lanjut. Pintu ini punya dua rel utama, yaitu di bagian atas dan bawah pintu. Pada bagian atas, tampak adanya roller berbahan plastik yang menjaga pintu tetap pada jalurnya (Gbr.2). Lalu di bawah ada roller besi mirip bearing yang lebih kuat untuk menahan bobot pintu (Gbr.3).
Setelah dicuci atau kena hujan, pelumas roller bisa luruh, terlebih jika setelah itu terjemur kepanasan. Pasti jadi seret. "Jaga kondisi roller supaya tidak berbunyi," bilang Andri yang membesut Freed putih dan ceper ini.

Seperti yang dilakukannya secara rutin, terutama setelah selesai mencuci. "Tinggal dilumasi saja bagian itu," tambahnya. Misalnya, roller plastik yang ada di atas pintu, bisa disemprot dengan menggunakan cairan silikon yang lebih cocok buat bahan plastik (Gbr.4). Cairan yang sama bisa sekalian diaplikasi buat karet-karet pintu atau karet channel dan pelipit kaca.

Sedangkan yang di bawah pintu, relatif berbeda karena dari bahan besi. "Bisa dilumasi pakai gemuk low temperature yang warnanya transparan. Sebaiknya jangan pakai gemuk high temperature karena bikin lengket debu," tutur pemukim Taman Aries Meruya, Jakbar.
Sumber :http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=ototips/Content/0/0/1/7/9266

Deteksi Belt Skutik Mau Putus, Waspada Setelah 15-20 Ribu Km



OTOMOTIFNET - Prinsip dasar kerja belt CVT pada motor skutik yakni mirip dengan rantai di motor non skutik. Nah masalahnya, part ini enggak selalu dapat dipantau karena posisinya yang tertutup boks CVT. Pentingkah memantau belt CVT?

Pasti! Sebab tali penghantar reduksi ini bisa saja putus karena pemakaian dan umur dari belt itu sendiri. Nah berhubung peranti ini enggak kelihatan, tentu ada cara tersendiri untuk mendeteksi belt yang mau putus tanpa harus buka boks CVT.

Caranya? Gini, sebenarnya belt yang sudah hampir die bisa dirasakan saat motor itu dipakai jalan. Umumnya, sabuk penggerak ini punya umur pemakaian hingga 15–20 ribu kilometer. Jika lewat dari kilometer yang ditentukan pabrik, baiknya rider harus waspada! 

Ciri-cirinya? Nah menurut Bambang Suryo dari bengkel Putra Racing Sport, belt yang sudah minta ganti akan menimbulkan suara  berisik pada rumah CVT. Selain itu, juga berdampak negatif saat motor diajak berakselerasi.

“Saat gas diputar, tenaga yang dihasilkan tidak sesuai dengan putaran mesin atau selip,” jelas Bambang yang punya workshop di daerah Pondok Gede, Jaktim ini. Masih kurang yakin? 




Pada ambang batas pemakaian 15 – 20 ribu kilometer, periksa kondisi fisik belt di dalam rumah CVT. “Biasanya kalau mau putus, terdapat keretakan pada belt bagian yang bergigi di sisi dalam (gbr.1),” lanjut bapak satu anak ini.
Selain itu, sudut di sisi samping belt terlihat lebih ramping atau tajam (gbr.2) dibanding belt standar. Bisa begitu lantaran permukaan tersebut terus-menerus bergesekan dengan puli (gbr.3) dan minim perawatan.

Gak mau usia belt cepat rusak? Kalau gitu, lakukan perawatan sederhana. Tinggal bongkar rumah CVT dan bersihkan debu-debu yang hinggap di belt dan sekitarnya pakai angin kompresor. Siklus perawatan tersebut bisa dilakukan tiap 3 kali masa penggantian oli mesin.

Atau dengan cara lain, yaitu melumasi perangkat CVT (gbr.4) menggunakan gemuk khusus. Eits, tapi jangan sembarangan melumasi bagian tersebut, sebab kalau salah bisa berakibat tarikan jadi selip karena belt gak bisa mencengkram puli.

Bagian yang dimaksud yakni dalam mangkok CVT yang bisa bikin belt kendur-kencang saat motor berakselerasi. “Di bagian dalam mangkok tersebut terdapat pelor-pelor. Nah pelor itulah yang harus diberi gemuk secukupnya,” tutup Bambang.

Tuesday, 23 February 2010

MANAJEMEN BANK CENTURY HARUS DITINDAK TEGAS


23-Feb-2010


Juru bicara Fraksi Partai Demokrat dalam pandangan akhir yang dibacakan oleh Achsanul Qosasi Menilai, manajemen Bank Century telah melakukan pelanggaran hukum karena itu harus segera ditindak tegas secara tuntas oleh kepolisian, KPK maupun kejaksaan. "perlu ada Aset recovery dari Robert Tantular baik di dalam negeri maupun diluar negeri karena ditengarai sekitar Rp 13 Triliun,"terang Achasanul saat membacakan kesimpulan dihadapan sidang Pansus Angket, dipimpin oleh Ketua Pansus Angket Idrus Marham, Selasa, (23/2).Next...