Tuesday 6 April 2010

Mobil yang Mampu Berjalan Sendiri

Konsep mobil listrik roda dua, GM EN-V (www.egmcartech.com)
General Motor mengumumkan konsep kendaraan masa depan beroda dua yang dapat berjalan secara otomatis, tanpa perlu dikendarai pengemudinya secara manual.

Mobil yang diberi nama EN-V (kependekan dari Electric Networked-Vehicle) itu, dirancang untuk mengantisipasi kondisi masa depan, sebagai solusi bagi masalah lingkungan, kepadatan jalan raya, serta kecelakaan lalu lintas.

Ini didasarkan pada proyeksi GM di 2030, di mana sekitar 60 persen dari 8 miliar penduduk saat itu tinggal di wilayah urban, sehingga sangat membebani infrastruktur transportasi publik.

"EN-V adalah perpaduan dari elektrifikasi dan konektivitas, yang menyediakan solusi bagi mobilitas urban, karena menawarkan pengalaman berkendara bebas bensin dan emisi, bebas kepadatan dan kecelakan lalu lintas, sekaligus menyediakan kesenangan dan gaya," ujar Kevin Wale, President GM China, seperti dikutip dari Computerworld.

Mobil konsep yang dikerjakan oleh GM bekerja sama dengan Shanghai Industry Corporation Group (SAIC) itu dibangun berdasarkan platform purwa rupa yang dikembangkan oleh Segway, sebuah perusahaan yang mengembangkan kendaraan listrik roda dua yang cukup populer di Amerika Serikat

EN-V adalah kendaraan yang mampu dikemudikan secara manual maupun dioperasikan secara otomatis (drive-by-wire). Kendaraan mungil yang ukurannya sekitar sepertiga kendaraan tradisional itu dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS), teknologi komunikasi antar-kendaraan, serta teknologi sensor jarak.

Kendaraan ini juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas, dengan kemampuannya secara otomatis untuk memilih rute tercepat tujuan berdasarkan informasi kepadatan jalan raya yang real-time.

Dengan sensor dan sistem kamera yang dimilikinya, EN-V diklaim dapat memetakan keadaan sekitar dan mampu bereaksi secara cepat untuk mengatasi berbagai rintangan atau perubahan kondisi yang sedang terjadi.

Misalnya saja, bila ada seorang pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang di depan kendaraan, EN-V langsung mengurangi kecepatan ke kondisi yang lebih aman, bahkan mampu berhenti lebih awal dibandingkan dengan kendaraan yang ada saat ini. Ini membuatnya penumpang kendaraan bisa lebih aman dari kecelakaan.

Mobil konsep ini juga dilengkapi dengan sistem komunikasi nirkabel sehingga penumpang kendaraan bisa berkomunikasi dengan teman-teman mereka melalui jejaring sosial, selama di perjalanan.
EN-V, mobil konsep besutan GM

Kendaraan seberat sekitar 500 kg ini ditenagai oleh motor listrik yang mampu mengangkut dua orang penumpang dan bagasi ringan. Seperti halnya ponsel, tenaganya dipasok oleh baterai lithium-ion, sehingga sama sekali tak mengeluarkan emisi.

Untuk mengisi kembali baterai, pemilik mobil cukup menghubungkan EN-V ke colokan listrik standar seperti yang ada di setiap rumah. Setiap saat baterai diisi penuh, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 40 kilometer.

Tiga model dari mobil EN-V; yakni EN-V Pride,  EN-V Magic, dan EN-V Laugh, akan dipamerkan di Shanghai World Expo 2010, antara 1 Mei-31 Oktober 2010.

Sebelum ini, GM sendiri telah mengembangkan kendaraan yang bisa mengemudikan diri secara otomatis (autonomous vehicle), bersama mahasiswa Universitas Carnegie Mellon AS Pittsburgh yang menghasilkan kendaraan Chevrolet Tahoe alias 'The Boss' pada 2007. Vive news

Ada Jenderal Bintang Tiga Markus

Benny K Harman dan Wahidin Ismail (Antara/ Rosa Panggabean)
Ketua Komisi III DPR, Benny K. Harman, menyatakan bahwa Komisi III akan bertanya secara langsung kepada Susno Duadji tentang keterlibatan sejumlah jenderal di tubuh Polri terkait makelar kasus (markus) di lembaga penegak hukum tersebut. "Saya dengar tidak hanya jenderal bintang satu yang terlibat, tapi juga ada salah satu jenderal bintang tiga," kata Benny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 6 April 2010.

Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi III dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo. "Kami sudah mengendus ada keterlibatan yang lebih tinggi dari jenderal bintang satu. Tapi kami belum bisa menyebutkan namanya," ujar Bambang dalam konferensi pers di Ruang Fraksi Golkar, DPR RI. Bambang beralasan, penyebutan nama maupun inisial dari jenderal yang bersangkutan dapat mengganggu pemeriksaan internal Polri yang saat ini sedang berjalan.

Bambang menyatakan, DPR menghormati proses pemeriksaan di Divisi Propam internal Polri. Ia mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Kapolri beberapa waktu lalu, Kapolri sendiri mengatakan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti.

"Oleh karena itu, kami serahkan dulu hal ini kepada Polri, karena kami tidak ingin pertikaian atau konflik yang ada sampai menghancurkan institusi Polri," ujarnya. Terlebih, lanjut Bambang, Kapolri sudah berkomitmen untuk mengambil langkah hukum yang tegas terhadap sejumlah pejabatnya yang terlibat markus.

Sementara tentang rencana pemanggilan Komisi III atas Susno, Bambang mengatakan, Fraksi Golkar mengusulkan pemanggilan tersebut dilakukan secara tertutup. "Rapat dengan Susno kami minta tertutup, karena kami perlu melihat data-data yang disampaikan oleh Susno, apakah itu betul-betul data hukum atau tudingan semata," katanya. Vive news

Berkibar-kibar untuk menjadi calon Sekjen

Effendi Simbolon (VIVAnews/Tri Saputro)
Siapa Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi tema menarik ketika Ketua Umum PDIP kemungkinan besar dijabat Megawati lagi. Kebiasaan di PDIP, Sekjen dipilih oleh formatur tunggal yakni Ketua Umum terpilih.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Buhanuddin Muhtadi, menyebut posisi sekjen DPP PDIP sebaiknya memang diperuntukkan bagi kader muda, yang punya kapasitas, track record, dan magnet elektoral yang baik. Kalau PDIP bergantung pada sosok Mega semata, akan sulit untuk menggarap pangsa baru nanti.

Ganjar Pranowo, Maruarar Sirait, dan Effendi Simbolon menurut Burhan bisa menjadi pilihan yang baik. "Yang layak untuk dipilih adalah Maruarar dan Ganjar, keduanya relatif bisa diterima pasar," ujar Burhan ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 7 April 2010.

Maruarar, kata Burhan, memiliki keunggulan karena punya kultur Sumatera. Putra dari politisi senior PDIP Sabam Sirait itu dianggapnya punya citra positif berkat sikap kritisnya dalam Pansus Angket Bank Century. Hal itu bisa mendongkrak perolehan suara PDIP dari masyarakat Sumatera, terutama kalangan muda. "Ini penting, karena suara PDIP paling kering di wilayah Sumatera dibanding lima pulau besar nusantara lainnya," kata Burhan.

Adapun Ganjar, lanjut Burhan, merupakan organisatoris yang baik. "Ganjar bisa menyeimbangkan antara kesibukannya di partai dengan  publikasi ke media," kata Burhan. "Keberhasilan kinerja fraksi PDIP dalam pansus Century kemarin, orang di belakang layarnya itu Gandjar, kalau setahu saya.  Menurut saya dia kader terbaik PDIP dari kapasitas intelktual dan artikulasi politik," kata peneliti Senior LSI itu.

Sedangkan Effendi Simbolon yang berlatar belakang pengusaha, menurut Burhan,  bisa dimanfaatkan jaringannya di kalangan pengusaha bagi mobilisasi keuangan PDIP.  "Tapi Effendi sepertinya cenderung lebih dekat dengan Taufiq Kiemas, yang dianggap kubu pragmatis. Saya pun ragu Effendi bisa diterima oleh Mega dilihat dari chemistry maupun orientasi ke depannya," ujar Burhan.

Namun, bagaimanapun PDIP Mega perlu menampilkan sosok muda agar PDIP meregenerasi diri. "Kalau tidak melakukan regenerasi, saya khawatir PDIP ketinggalan dari partai lain yang lebih dulu melakukan regenerasi seperti partai Demokrat," ujar Burhan
• VIVAnews