Friday 23 April 2010

Panas Knalpot Menjadi Listrik

Sistem pemanfaatan panas yang telah digunakan oleh BMW.


E — Menurut para pakar dan insinyur, kendati mesin-mesin sekarang sangat efisien dalam mengubah energi bahan bakar menjadi panas, hanya sepertiga yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil. Sebanyak dua pertiga terbuang dalam bentuk panas melalui knalpot dan radiator. Nah, kini energi panas yang terbuang itu ingin dimanfaatkan. Berbagai cara pun dilakukan! Salah satunya adalah proyek ambisius dari para insinyur mesin BMW di Jerman.

Start panas

Ide pertama yang dicoba para ahli produsen mobil yang berpusat di Muenchen ini adalah mesin tidak lagi distart dalam keadaan dingin. Dengan demikian, langkah itu bisa mengurangi konsusmi bahan bakar dan emisi. Untuk itu, mesin diselimuti, seperti termos sehingga suhu tetap terjaga.

Seluruh mesin diselubungi atau dipasangi insulasi panas. Dengan demikian, mesin akan tetap panas bila dihidupkan lagi. Bahan untuk insulasi juga tidak mahal, yaitu sama dengan yang digunakan untuk lantai.

Setelah kontak OFF atau mesin dimatikan, suhu tetap 40 derajat celsius setelah 12 jam. Setiap derajat celsius di atas suhu sekitar mesin akan mengirit konsumsi bahan bakar sampai 0,2 persen.

"Thermoelectric
"
Pendekatan kedua mengubah panas knalpot menjadi listrik. Para ahli mengklaim, cara ini bisa mengirit konsumsi bahan bakar sampai 2 persen. Untuk itu, BMW menggunakan prinsip generator thermoelectric yang sudah pernah diperlihatkan tahun lalu.

Pengembangan lebih lanjut adalah menggunakan komponen yang terintegrasi pada pendingin exhaust gas recirculation (EGR). Cara ini bisa menghasilkan listrik 250 watt saat mobil dikemudikan pada kondisi biasa. Menurut BMW, energi sebesar itu sama dengan setengah energi listrik yang dibutuhkan sedan Seri-5 masa kini yang dilengkapi berbagai peralatan listrik dan elektronik.

Dengan demikian, mereka menggunakan elemen semi-konduktor  thermoelectric untuk menghasilkan listrik. Makin besar perbedaan suhu, makin besar tegangan tinggi yang dihasilkan.

Suhu knalpot biasanya berkisar antara 300 dan 900 derajat celsius. Bagian ini digunakan sebagai sisi panas generator, sedangkan bagian dingin adalah pendingin mesin.

Dijelaskan, 3 sampai 8 persen dari seluruh bahan bakar yang dikonsumsi mobil masa kini digunakan untuk mengoperasikan perlengkapan yang membutuhkan energi listrik. Karena itulah, cara ini dinilai sangat pontensial dalam mengirit bahan bakar.

Versi ketiga menggunakan panas yang terbuang tersebut dari knapot atau radiator untuk dialirkan ke interior sebagai pemanas. Namun, cara ini hanya bisa dimanfaatkan di daerah beriklim dingin atau pada musim dingin.

Manajemen lalu lintas
Panas mesin juga bisa digunakan untuk mengurangi gesekan. Artinya, mesin diset bekerja pada suhu kerja yang tepat. Misalnya, transmisi. Untuk ini digunakan alat penukar panas (heat exchanger) yang bisa memanaskan transmisi dengan cepat pada suhu kerja normal.

Bahkan, menurut BMW, mereka juga memiliki kemungkinan memanfaatkan sistem aerodinamika yang bisa disetel untuk mencegah energi panas terbuang. Upaya lain—sekarang sudah digunakan—adalah sistem rem regeneratif (semacam KERS).

Bahkan, manajemen lalu lintas dengan bantuan satelit, menurut BMW, bisa membantu menurunkan konsumsi bahan bakar sekaligus mengurangi emisi. Dengan pengontrolan melalui satelit, akselerasi dan pengereman bisa dilakukan dengan halus.

Ternyata, sistem navigasi bukan hanya untuk menghindari kemacetan yang banyak menghabiskan dan membuang energi secara percuma, melainkan juga untuk mengurangi polusi di kota-kota besar.

Teknologi otomotif


Pengembangan teknologi pada mesin untuk memenuhi standar emisi Euro6

Endra - Pengembangan teknologi otomotif bertujuan membuat mobil ramah terhadap lingkungan sekaligus tetap enak dikebut. Kendati yang didapat dari suatu komponen kecil, namun dengan jumlahnya yang banyak, hasilnya akan menjadi besar. Karena itulah pengembangan dilakukan terhadap berbagai komponen mein

Komputer Mesin
Alat ini menentukan komposisi dan proporsi campuran udara dan bahan bakar yang akan dipasok dan dibakar di dalam mesin. Saat ini, komponen yang disebut juga dengan engine control unit (ECU) masih menggunakan platform EM 2. Penggunaan dinilai sukses untuk mesin dengan berbagai jenis bahan bakar. Misalnya, bensin, diesel, BBG atau compressed natural gas (CNG), elpiji, biofuel dan termasuk mobil hibrida.

Versi terbaru yang sudah disiapkandigunakan pada 2011, termasuk dengan perangkat keras dan lunak adalah EMS 3. Komputer terbaru, mikrokontroler disatukan dalam satu chip set. Hasilnya, komputer menjadi lebih kecil dan ringan.

Sensor-sensor
Teknologi pengolahan gas buang ditingkatkan dengan menggunakan regenerator filter parikulat dan sistem SCR untuk mengurangi nitrogen oksida. Termasuk nanti sensor hidrokarbon (HC) yang presisi untuk mobil hibrida.

Kopling Ganda
Transmisi, trennya adalah penggunaan double (dual) clutch atau kopling ganda. Jumlah produsen mobil yang menggunakan semakin banyak. TKG menggabungkan kemudahan transmisi otomatik dengan manual yang efisien dan kinerja sport.

Akhir tahun lalu, Continental mengklaim berhasil menjadi perusahaan pertama yang membuat TKG kering yang dikontrol secara elektromekanis.

Hasilnya, dibandingkan dengan transmisi otomatik torque conveter 6-kecepatan, TKG membuat konsumsi bahakar lebih irit 6 persen.

Turbocharger
Untuk membuat ukuran mesin makin kecil namun tetap menghasilkan tenaga dana torsi besar, pencangkokkan turbocharger pada mesin bensin makin “mewabah”. Utamanya dilakukan oleh produsen dari Jerman yang umumnya memproduksi mobil premium atau mewah.

BMW membanggakan twin-turbo, Mercedes-Benz dengan CGI. Bahkan produsen yang disebut terakhir berani mengganti teknolog kompresor yang dulu dibanggakannya dengan turbocharger. Hal yang sama juga dilakukan oleh Audi dan VW.

Tahun depan makin banyak mobil Eropa yang menggunakan platform turbo. Teknologi tersebut diberi nama antara lain, EfficientDynamics (BMW), BlueEfficiency (MB) dan BlueMotion (VW).

Makin tertariknya produsen mobil mewah menggunakan turbocharger karena pengontrol kerjanya semakin canggih. Turbo sudah bekerja pada putaran rendah. Aliran gas buang yang mengaktifkan turbo, kini diatur oleh katup yang bekerja secara elektrik.

GDI dan VVT
Injeksi bensin langsung makin banyak digunakan untuk memperoleh efisiensi kerja mesin. Malah disatukan dengan turbocharger plus dengan pengaturan kerja buka-tutup katup yang bervariasi sesuai dengan putaran mesin. Hasilnya, mesin kecil bertenga besar.

Pompa Listrik
Sistem pemasok terbaru yang dikembangkan adalah pompa bahan bakar tekanan tinggi, plunyer tunggal dan mampu menjaga tekanan tetap 50 bar yang dirancang untuk mobil hibrida. Saat ini sudah digunakan pada mobil mewah yang dilengkapi dengan sistem otomatik stop/start. Sistem yang menghentikan aliran bahan bakar ketiga mobil stasioner dan baru memasoknya kembali kalau mobil sudah jalan. (Habis)

MOBILKU>>>>>>

Tidak disebutkan, apakah ini Xiao, Jiao atau Miao

ENDRA — Pabrikan mobil di dunia kini berlomba-lomba menciptakan kendaraan ramah lingkungan berteknologi hibrida atau listrik. Sementara itu, China sudah memikirkan kendaraan kota untuk 2030, tetap dengan teknologi ramah lingkungan, yang mereka namakan EN-V Concept.

Pencetusnya adalah GM dan mitra dari Negeri Tirai Bambu, Shanghai Automotive Industry Corp (SIAC). Kedua pabrikan mobil tersebut memperkirakan bahwa pada 2030, jumlah penduduk dunia mencapai 8 miliar orang dan 60 persennya tinggal di area perkotaan.

Berangkat dari pandangan itu, GM dan SIAC melakukan riset untuk menghasilkan kendaraan yang sangat kecil dan efisien agar bisa melintas di tengah lalu lintas yang padat. Hasilnya adalah kendaraan konsep EN-V atau kependekan dari Electric Networked-Vehicle yang menggunakan dua roda dan hanya bisa mengangkut dua penumpang (termasuk sopir).

Kendaraan EN-V ini, seperti dikutip Autoevolution.com, Rabu (24/3/2010), merupakan evolusi alamiah dari P.U.M.A. atau Personal Urban Mobility and Accessibilty. Kendaraan tersebut pernah dipresentasikan oleh GM dan Segway pada April 2009.

Tenaga penggerak EN-V dengan dua roda adalah motor listrik. Adapun untuk menjaga keseimbangan, kendaraan dengan ruang bagasi yang kecil ini mengandalkan stabilizer.

Teknologi yang juga ada pada EN-V adalah drive-by-wire dengan dua motor. Yang satu berfungsi sebagai pendorong, sementara satu lagi sebagai penghenti. Tenaganya diperoleh dari baterai lithium ion yang dapat diisi ulang. Dalam kondisi penuh, baterai bisa digunakan untuk berkendara sejauh 40 km.

Sementara itu, bodi terbuat dari bahan serat karbon, sedangkan kaca depan menggunakan bahan akrilik. Beratnya kurang dari 500 kg dengan panjang hanya 1,5 meter. Uniknya, sesama pengguna EN-V bisa saling berkomunikasi karena kendaraan ini dilengkapi sistem GPS.

Konsep EN-V dibuat dalam tiga versi. Ada Xiao yang dirancang oleh tim GM Holden's Australia. Ada pula Jiao (Pride) karya GM Eropa, dan Miao (Magic) hasil tangan terampil General Motors Advanced Design Studio, California, Amerika.