Thursday 10 December 2009

The Hybrid Car Battery

link untuk melihat lebih lanjut klik disini....

Cinta dan Curahan Air Kehidupan

Al-Waduudul-Hayyu;
Cinta dan Curahan Air Kehidupan


minumlah Anggur, Anggur Cinta, karena ia adalah Hidup Yang Kekal
Ya, ia adalah hakikat, hakikat sebenarnya Hidup yang lewat ini
Sekarang - lah waktu untuk me-mawar-an te-tulip-an dan para sahabat kental
Nikmati satu jam bermekaran yang lewat, seolah inilah Hidup yang kekal

dengan cara yang sama bibir ini diliputi oleh anggur itu,
Anggur itu menyegarkan dan meliputi jiwa, itu adalah milikku
Dari anggur itu tubuhku diberi makan dan dibuat membaharu
Dengan anggur rahasia itu, yang diambil dari Sirr dan Tuhanku

Kau Yang selalu memegang cangkir, apa yang hangat di sana?
Jika Kau semestinya berfikir tentang kami; kenapa meninggalkan teman-teman yang berputus-asa?
Kecuali untuk airmata dari mataku, kutakpernah meneguk anggur
Tapi anggur ada dalam cangkirMu, maka minumlah kawan, walau harus digapai dengan nyawa

(disadur dari karya agung “Hafizh”)


jiwa membahana menatap lara
sakit , Dokter, tuangkanlah setetes anastesi atau anggur - anggur Skotlandia
agar kutak meratapi cinta nan lara
sakit, Tuhan, regukkanlah setetes airmata-anggurmmu nan bak vodka siberia

sedang tatkala belum mengisi tenggorokan ku vodka Siberia
Ia - pun mulai menuang-nuang lagi anggur baharu, Sari Mawar , Sari Mawar, kata-Nya
maka setuangan saja sang vodka membuat hatiku kepayang
dan Sari Mawar, kuteguk setuang, hatiku semakin kepayang

Nama-Nama bermekaran bak mawar yang senantiasa berada di musim semi
Wajah-Wajah bergincuan bak para selir yang senantiasa berhias di bulan madu
hati ini bak jambangan, menyimpan semerbak tetaman mawar kehidupan
kerinduan birahi ini bak kumbang-kumbang, nan senantiasa ingin menyedot Sari-Sari Madu

(jawaban syair “Hafizh”)


Yaa Waduudu, Engkaulah Al-Hayyu, -Zat Yang Maha Hidup-, dan satu-satunya Yang Hidup, meliputi ranting dan akar pohon kehidupan nan dialiri cinta dari segala seginya. Ia,- dengan cinta-Nya-, pula - lah udara yang membuat makhluk-makhluk bisa bernafas. Ia - lah,- dengan Cinta-Nya-, air yang membuat makhluk - makhluk menikmati kehidupan.

Waja’alnaa minal-maa` kulla syai`in hayyun(Dan Kami ciptakan dari air semua yang hidup). mengisyaratkan nafinya kehidupan, - yang tak lain adalah daya perubahan terus manerus-, tanpa air. Maka apakah air itu? Tak lain adalah Samudera Ilmu Tuhan atas diri-Nya sendiri. Samudera Nama - Nama Tuhan. Abul-Qasim bin Qasi berkata, “ Tiap nama Tuhan disifati oleh seluruh Nama Tuhan, dan diuraikan dengan uraian-uraiannya.”

Al-Hayyu, memanifestasikan dirinya sebagai curahan air kehidupan (sebut pula; ruh atau arwah). Eksistensiasi nama-nama Tunan. Terkadang mungkin tampak seperti air terjun dari tebing maha-tinggi hingga percikan-percikan kecilnya menjadi takterhitung bergemericikan. Terkadang pula mungkin tampak seperti bola lautan cahaya , di mana cahaya eksistensiasinya, - yang berasal dari Nur-i-Qahir-, berjelaritan ke segala arah, tapi tak keluar dari bola itu. Ia menjadi Saksi atas diri-Nya sendiri.

Maka di manakah ‘Isa Al-Masih (‘a.s.), - Sang Ruhullah Yang Mulia-, menghidupkan orang mati? Allah ‘Ali Muhammad ! Syaikh Al-Akbar Muhyiddin Ibn Al-Arabi mengatakan tentang Nabi ‘Isa (a.s.) ;
Ia diwujudkan dari air Maryam dan nafas Jibril dalam bentuk manusia yang ada dari lempung
Ruh -nya ada dalam hakikat yang tersucikan dari alam yang disebut penjara
Karena itu, ia tinggal di dalamnya lebih dari 1000 tahun dalam waktu penandaan
Sebuah ruh dari Allah, tak lain. Karena itu, ia hidupkan yang mati dan membuat burung dari lempung
Karena hubungannya dengan Tuhannya terbukti, dengannya ia mempunyai perbuatan yang berpengaruh di alam-alam tinggi dan rendah
Allah menyucikan tubuhnya, dan mebuat ruhnya murni, dan Ia membuatnya sebuah mitsal yang mengambil bentuk

Ketahuilah bahwa di antara sifat - sifat khusus arwah adalah bahwa mereka tidak menyentuh apapun kecuali kehidupan mengalir di dalamnya. Karena alasan ini, Samiri membentuk segenggam debu dari utusan, yang tak lain adalah Jibril, dan ia adalah ruh. Samiri mengetahui hal ini. Ketika ia mengenal bahwa utusan tersebut adalah Jibril, ia tahu bahwa kehidupan telah mengalir melalui apasaja yang telah dilalui Jibril, dan ia mengambil segenggam debu dari jejak utusan tersebut. Ia membentuknya seperti anak sapi. Anak sapi tersebut bersuara seperti suara sapi . Jika saja debu tersebut dibentuk dengan bentuk yang lain, ia akan bersuara seperti bentuknya, - bahkan bersuara dan berbicara jika dibentuk seperti manusia. Kekuatan dari kehidupan yang mengalir dalam benda-benda disebut lahut. Sedang nasut adalah tempat di mana ruh tersebut disentuhkan.

Maka penyaksian ‘Isawiyah (al-musyahadah al-’Isawiyyah) bisa pula dicapai oleh para wali yang mulia, seperti dalam cerita Maulana Jalaluddin Rumi menghidupkan peniup serulingnya yang mati, - kemudian hidup lagi selama tiga hari. Juga kisah Abu Yazid yang meniup seekor semut yang baru ia bunuh, dan semut tersebut hidup lagi. Bagaimana untuk mencapai penyaksian ini? Wallohu a’lam bish-showwab, marilah kita berdoa, Ilaahi, hablii kamaalal inqithoo`i ilaika wa anir quluubii, bidhiyaa `I nazharihaa ilaika, hattaa tahriqul abshooru quluubi hujuuban-nuur, fatashiila ila ma’dinil ‘azhiimati fatasiiru arwaahuna mu’allaqutan bi’izzi qudsika. Tuhanku, karuniakanlah kemuliaan keterputusan kepada selain-Mu dan hanya kepada-Muaku menatap dan cahayailah hatiku dengan cahaya pandangan kepada-Mu hingga terobeklah hijab - hijab cahaya dari pandanganku, dan sampailah aku pada Hadhirat Keagunga,-Mu, dan sampaikanlah ruh - ruh kami terpesona menatap kemuliaan ke-Kudusan-Mu (Munajat Sya’baniyyah)..

air

Keran air tanpa tetesan air mengalir dengan selubung hutan terjal kering kerontang mendapat judul “Menanti”. Duka nestapa mendalam, air mata mengalir deras, memuncrat, menyembur dengan lidah menjulur memiliki judul “Air Mata Sidoarjo”. Dunia yang hilang, melenyap, melesap, penuh kegelapan, tiada berdaya duduk di kursi roda seorang penderita yang menyiapkan dunia baru tampil berjuluk “Reborn”. Gurita sebagai perlambang kota besar yang siap menerkam dunia hijau demi warga kota besar tampil bertajuk “Urban Legend”. Keempat karya itu menyentuh hati dan rasa-perasaan mendalam, merasuk ke relung hati, siap menyapa suksma untuk menyentuh hati manusia yang berakal daripada makhluk hidup yang lain. Demikian gaya Tommy Thomdean yang dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juli 1980. Sejak 2005, ia bekerja sebagai ilustrator di harian Kompas.
jadikan technologi pendukung revolusi hijau
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di sejumlah negara yang sebelumnya dilanda kelaparan, seperti India, Banglades, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai bapak gerakan ini.

Revolusi hijau mendasarkan diri pada tiga pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia dan penerapan pestisida untuk menjamin produksi, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan baku berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi, suatu hal yang tidak dapat dimungkinkan tanpa tiga pilar tersebut.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena revolusi hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa revolusi hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.