Showing posts with label Berkibar-kibar untuk menjadi calon Sekjen. Show all posts
Showing posts with label Berkibar-kibar untuk menjadi calon Sekjen. Show all posts

Tuesday 6 April 2010

Berkibar-kibar untuk menjadi calon Sekjen

Effendi Simbolon (VIVAnews/Tri Saputro)
Siapa Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi tema menarik ketika Ketua Umum PDIP kemungkinan besar dijabat Megawati lagi. Kebiasaan di PDIP, Sekjen dipilih oleh formatur tunggal yakni Ketua Umum terpilih.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Buhanuddin Muhtadi, menyebut posisi sekjen DPP PDIP sebaiknya memang diperuntukkan bagi kader muda, yang punya kapasitas, track record, dan magnet elektoral yang baik. Kalau PDIP bergantung pada sosok Mega semata, akan sulit untuk menggarap pangsa baru nanti.

Ganjar Pranowo, Maruarar Sirait, dan Effendi Simbolon menurut Burhan bisa menjadi pilihan yang baik. "Yang layak untuk dipilih adalah Maruarar dan Ganjar, keduanya relatif bisa diterima pasar," ujar Burhan ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 7 April 2010.

Maruarar, kata Burhan, memiliki keunggulan karena punya kultur Sumatera. Putra dari politisi senior PDIP Sabam Sirait itu dianggapnya punya citra positif berkat sikap kritisnya dalam Pansus Angket Bank Century. Hal itu bisa mendongkrak perolehan suara PDIP dari masyarakat Sumatera, terutama kalangan muda. "Ini penting, karena suara PDIP paling kering di wilayah Sumatera dibanding lima pulau besar nusantara lainnya," kata Burhan.

Adapun Ganjar, lanjut Burhan, merupakan organisatoris yang baik. "Ganjar bisa menyeimbangkan antara kesibukannya di partai dengan  publikasi ke media," kata Burhan. "Keberhasilan kinerja fraksi PDIP dalam pansus Century kemarin, orang di belakang layarnya itu Gandjar, kalau setahu saya.  Menurut saya dia kader terbaik PDIP dari kapasitas intelktual dan artikulasi politik," kata peneliti Senior LSI itu.

Sedangkan Effendi Simbolon yang berlatar belakang pengusaha, menurut Burhan,  bisa dimanfaatkan jaringannya di kalangan pengusaha bagi mobilisasi keuangan PDIP.  "Tapi Effendi sepertinya cenderung lebih dekat dengan Taufiq Kiemas, yang dianggap kubu pragmatis. Saya pun ragu Effendi bisa diterima oleh Mega dilihat dari chemistry maupun orientasi ke depannya," ujar Burhan.

Namun, bagaimanapun PDIP Mega perlu menampilkan sosok muda agar PDIP meregenerasi diri. "Kalau tidak melakukan regenerasi, saya khawatir PDIP ketinggalan dari partai lain yang lebih dulu melakukan regenerasi seperti partai Demokrat," ujar Burhan
• VIVAnews