Tuesday 30 March 2010

HTC Hadirkan Ponsel 4G

htc_evo
Mulai merasa kecepatan koneksi 3G sudah mulai melamban? Mungkin sudah saatnya Anda beralih ke jaringan 4G. Anda juga sudah tidak perlu khawatir masalah handset yang mendukung jaringan tersebut. HTC didukung oleh Sprint, operator telekomunikasi asal Amerika Serikat, akan segera meluncurkan HTC EVO 4G, sebuah ponsel berbasiskan Android pertama yang mendukung 3G dan 4G.
HTC EVO 4G menggunakan spec yang cukup tinggi. Ponsel ini pun didukung oleh layar sentuh yang besar, yaitu sebesar 4.3 inci. HTC memakai prosesor Qualcomm Snapdragon QSD8650 1GHz untuk mendukung operating system Android dan layar besar tersebut.
HTC EVO 4G membantu Anda untuk menangkap gambar dan video dengan kualitas tinggi. Ponsel ini dilengkapi kamera 8.0 MP dengan feature autofocus dual LED Flash di bagian belakang ponsel dan kamera 1.3 MP di bagian depan ponsel. Pengguna juga dapat menampilkan gambar hasil tangkapan mereka di monitor melalui port HDMI yang ada di ponsel.
Sedang tidak ada jaringan untuk ber-Internet? Tenang saja, ponsel ini sudah dilengkapi dengan WiFI 802.11 b/g.
FM radio, bluetooth 2.1, digital compass, micro SD 8GB adalah feature-feature tambahan yang digunakan oleh HTC EVO 4GB.
Anda harus sedikit bersabar jika ingin membeli ponsel ini. HTC EVO 4G baru akan diluncurkan pertengahan tahun ini di Amerika Serikat. Biasanya dibutuhkan waktu beberapa bulan sebelum sebuah produk baru hadir di Indonesia. Selain itu, di Indonesia juga belum ada jaringan 4G. Pengguna di Indonesia belum dapat memanfaatkan kecanggihan ponsel ini sepenuhnya.

Sunday 28 March 2010

ANDI MALLARANGENG, MENANG SEBELUM BERPERANG ?

PERDANETWORK/BIAN HARNANSA
Andi Mallarangeng memaparkan Misi dan Visi serta mendeklarasikan AM (Andi Mallarangeng) For Demokrat 1 untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada bulai Mei 2010 mendatang. Acara tersebut digelar di Jl Proklamasi 41, Jakarta. Minggu (28/3/2010)

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Andi Mallarangeng untuk maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat, tampaknya berjalan mulus. Pada Deklarasi dan Pidato Politik, Minggu (28/3/2010), di Jakarta, Andi "pamer" dukungan. Mulai dari jajaran kader Demokrat yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu, hingga dukungan yang secara nyata dinyatakan anggota DPR sekaligus putra Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro.
Pertanda kemenangan sebelum masuk medan peperangan? Pernyataan dukungan diawali dari jajaran menteri KIB II, yang diwakili oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, EE Mangindaan. Dalam testimoni dukungannya, mantan Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, Andi layak memimpin Partai Demokrat selama lima tahun ke depan.
"Kami mengapresiasi niat Pak Andi untuk berani maju. Beliau secara akademis layak, sebagai seorang Doktor. Sudah mendampingi Pak SBY selama enam tahun sehingga banyak menimba ilmu dari Pak SBY," kata Mangindaan saat membacakan pernyataan dukungan. Ia didampingi Menteri Pariwisata Jero Wacik, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hassan.
Sementara itu, mewakili anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, Edhie Baskoro alias Ibas Yudhoyono secara meyakinkan menyampaikan dukungannya. "Saya mewakili teman-teman fraksi menilai, Pak Andi cocok memimpin Partai Demokrat," kata dia.
Apa parameternya? "Pak Andi berasal dari luar Jawa tapi pandai bahasa Jawa. Beliau juga tokoh yang populer dan punya visi misi yang jelas untuk memajukan partai," ujar dia.
Ibas menegaskan, ia bersama rekan-rekannya akan mendukung bulat Andi pada Kongres II Partai Demokrat yang akan dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat, pada April mendatang. Unjuk kekuatan dukungan dari sejumlah elit partai dan kader-kader "penentu", tentunya membuat peta kekuatan persaingan menjadi semakin "panas".
Jika semua "dilahap" Andi, siapakah yang akan mendukung dua kandidat lainnya, Marzuki Alie dan Anas Urbaningrum? Ibas sendiri, saat ditanya tentang dukungannya kepada Andi, tak menjawab tegas. Termasuk ketika pertanyaan dilayangkan, apakah dukungannya merupakan sinyal dukungan SBY. "Semua kader kita dukung," katanya singkat.
Sumber :kompas 

Monday 22 March 2010

Robert Tantular Gugat JK, Susno, Jaksa Agung dan DPR

 
JAKARTA. Rovert Tantular, bekas pemilik Bank Century, mengajukan gugatan perdata terkait penangkapannya sebagai tersangka dalam kasus penggelapan dana nasabah. Tak tanggung-tanggung, Robert menggugat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji, Jaksa Agung Hendarman Supandji, dan bekas Ketua Pansus Hak Angket DPR M. Idrus Marham.

Menurut T. Triyanto, kuasa hukum Robert, kliennya menggugat karena penangkapan Robert oleh polisi semata-mata atas dasar perintah dari JK yang saat itu memegang jalannya pemerintahan, menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang lawatan ke luar negeri. "Perintah penangkapan ini telah dipublikasikan oleh seluruh media dan juga saat sidang Pansus Angket Century pada 14 dan 20 Januari 2010," katanya, Senin (22/3).

Penangkapan Robert, Triyanto bilang, juga merupakan perbuatan penyalahgunaan kekuasaan dan melawan hukum yang telah dilakukan oleh penguasa. "Ini melanggar ketentuan Pasal 8 UU No.12 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara," katanya.
Selain itu, penangkapan Robert, juga telah mencederai hak subjektif dan merupakan pelanggaran terhadap azas praduga tak bersalah.

Atas perbuatan tersebut, Robert Tantular mengaku mengalami kerugian materi sebesar Rp 500 juta dari keuntungan bisnisnya yang hilang, Rp 50 juta akibat pemblokiran aset, serta kerugian imateriil sebanyak Rp 1 triliun.
Meski begitu, Robert hanya menuntut ganti rugi Rp 1 (satu rupiah) dan pernyataan minta maaf di 6 media cetak dan 7 media elektronik selama 7 hari berturut-turut.

Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Edwin P, Situmorang selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN) belum bisa berkomentar. "Saya harus pelajari dulu," katanya. Sidang gugatan ini bakal digelar Kamis (25/3).

Thursday 18 March 2010

MOTOR LISTRIK LIPPI



PERSOALAN transportasi yang sering dihadapi antara lain perlunya moda transportasi untuk area-area terbatas, seperti bandar udara, rumah sakit, atau kawasan wisata. Mobil atau motor konvensional dianggap tidak sesuai.
Selain ukurannya yang terlalu besar, mobil berbahan bakar premium menghasilkan gas buang sehingga dianggap tidak ramah lingkungan. Adapun motor memiliki kelemahan dari segi daya angkutnya.
Menghadapi kebutuhan ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui sejumlah riset yang dilakukan sejak 1995 berhasil menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan dan sangat sesuai daya angkutnya.
”Jantung” dari mobil listrik yang dinamai Marlip alias Marmut Listrik LIPI itu berupa sistem penggerak dengan sakelar mekanisme maju mundur (SM3) yang sudah didaftarkan patennya sejak enam tahun silam.
”Sakelar mekanisme maju mundur atau SM3 berhasil dirancang untuk menurunkan biaya sampai 10 persen, jika dibandingkan pada penggunaan beberapa solenoid yang lazim untuk sistem penggeraknya,” ujar Masrah, perancang Marlip pada Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI di Bandung.
Mudah perawatan
Solenoid merupakan komponen sistem induksi yang bekerja ketika mendapat aliran listrik dari sistem baterai, kemudian mendorong bekerjanya sistem penggerak pada motor. Pada pengembangan terakhir Marlip, Masrah memodifikasi mobil listriknya itu dengan satu solenoid saja, sedangkan fungsi tiga solenoid lainnya digantikan dengan SM3 yang lebih irit dan sedang dipatenkan.
SM3 merupakan sistem kerja manual pada mobil listrik Marlip. Mekanisme ini, selain lebih irit, juga lebih memudahkan perawatan bagi penggunanya. Ini cocok dengan tipikal masyarakat yang memiliki daya beli rendah, dilengkapi kinerja perawatan yang rendah pula.
Produksi Marlip antara tahun 2002 dan 2006 sudah dihasilkan delapan tipe untuk keperluan khusus, bukan untuk keperluan sarana transportasi di jalan umum. Ketentuan batas kecepatan maksimum untuk keperluan khusus itu di bawah 50 kilometer per jam.
”Modifikasi Marlip lebih lanjut bisa menghasilkan mobil listrik dengan kecepatan di atas 50 kilometer per jam atau menyamai sarana transportasi umum yang digunakan sekarang. Pengembangannya akan sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan investasi,” kata Masrah.
Investasi riset terhenti
Marlip dengan delapan tipe sekarang sudah dipasarkan untuk mobil patroli polisi, mobilisasi pasien di rumah sakit, mobil golf, dan juga untuk keperluan mobil wisata. Semuanya tanpa izin khusus dari kepolisian karena batas maksimum kecepatannya hanya 40 kilometer per jam.
Menurut Mochamad Ichwan, yang baru saja melepas jabatan struktural sebagai Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI, Marlip yang diproduksi dengan delapan tipe itu mencapai jumlah 100 unit lebih. Di antaranya tersebar di setiap kepolisian daerah di Indonesia.
”Asal usul meriset mobil listrik Marlip ini pada tahun 1995. Ide awal yang mengemuka saat itu untuk mencapai gagasan masa depan di bidang transportasi dengan menggunakan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan,” kata Ichwan.
Antara tahun 1995 dan 2000, hasil riset mobil listrik LIPI menghasilkan rancangan sistem penggerak. Sistem penggerak terus dimodifikasi hingga tahun 2002 didaftarkan patennya dengan salah satu klaim utama berupa SM3 dengan nama periset Masrah.
Ichwan mengakui, temuan sistem penggerak SM3 belumlah dapat disandingkan dengan teknologi mutakhir yang sudah diterapkan industri otomotif dunia yang lebih dulu mengarahkan produksi mobil masa depan ramah lingkungan. Namun, setidaknya Marlip dengan ”jantung” SM3 sebagai sistem penggerak yang lebih irit itu bisa menjadi embrio industri otomotif nasional yang bertumpu pada gagasan mobil hemat energi dan ramah lingkungan.
Untuk menuju komersialisasinya, menurut Ichwan, tidak ada jalan lain melalui pengembangan sebuah riset terus-menerus. Investasi riset pada tahap awal memang menjadi tanggungan pemerintah, hingga waktu tertentu selagi pihak swasta belum mampu melakukannya. Namun, sejak 2008 investasi riset untuk mobil listrik ini terhenti.
”Pengembangan riset sekarang diarahkan pada konversi (penggantian) atau konservasi (penghematan) bahan bakar berbagai peralatan seperti pada mesin diesel. Manfaatnya ke depan juga banyak, mengingat bahan bakar minyak makin terbatas,” kata Ichwan.
Embrio industri
Optimistis yang dibangun Ichwan, supaya Marlip menjadi embrio industri otomotif dalam negeri, memiliki banyak tantangan. Persaingan dengan industri otomotif internasional di era pasar bebas nanti sepertinya tidak memungkinkan, apalagi ketika melihat persoalan-persoalan mendasar di Indonesia, seperti pada pengurusan paten yang terlalu lama.
Menurut Masrah, tahapan paten Marlip pada 2009 untuk sosialisasi usulan klaim teknologi yang akan dipatenkannya. Selanjutnya, akan ditempuh uji substantif teknologi apa saja yang akan diklaim menjadi hak paten.
”Pada umumnya, paten bisa diperoleh dalam enam tahun,” ujar Masrah.
Lemahkan daya saing
Selain tantangan pada lambatnya pemrosesan paten, seperti dikatakan Ichwan, investasi riset mobil listrik yang terhenti sejak 2008 telah melemahkan daya saing Marlip. Padahal, dunia otomotif hemat energi dan ramah lingkungan sekarang terus berpacu.
Beberapa teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik di dunia saat ini meliputi mobil listrik dengan baterai, mobil hibrida, mobil surya, dan mobil sel bahan bakar (fuel cell). Marlip tergolong mobil listrik yang tidak menempati posisi daya saing tinggi karena mekanisme pengisian listrik pada baterainya yang kurang fleksibel seperti pada mobil hibrida, mobil surya, atau mobil sel bahan bakar.
Kelebihan mobil hibrida dengan energi kinetik dari mesin yang digerakkan dengan bahan bakar minyak adalah bisa menyalurkan listrik langsung ke baterainya. Mobil sel surya dapat menyimpan listrik yang berhasil diubah dari sinar matahari. Kemudian mobil sel bahan bakar saat ini dipandang sebagai mobil masa depan yang paling diharapkan karena ramah lingkungan dan hemat energi dengan bahan bakar hidrogen.
Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Jan Sopaheluwakan menuturkan, Jepang dengan pengembangan teknologi mobil sel bahan bakarnya sekarang sudah menargetkan pada tahun 2015 sebagai era mobil berbahan bakar hidrogen negaranya. Mobil-mobil yang diproduksi Jepang dan diekspor ke berbagai belahan dunia akan berubah menjadi mobil sel bahan bakar dengan bahan bakar hidrogen.
Terdapat dua alasan yang menjadikan hidrogen paling berpeluang untuk bahan bakar sarana transportasi ke depan, yaitu karena ramah lingkungan dengan limbah berupa air murni, dan secara alamiah hidrogen sangat banyak tersedia. Gas hidrogen dapat diperoleh dengan proses elektrolisa atau mengaliri listrik ke dalam air. Cara ini tidak akan mengganggu keseimbangan alam.
Bagi Ichwan dan Masrah, mereka memahami betul kesulitan dan tantangan untuk menjadikan Marlip sebagai embrio industri di dalam negeri. Namun, mereka menandaskan, Marlip hanyalah pijakan awal untuk menuju berbagai modifikasi teknologi berikutnya, termasuk menjadikannya sebagai mobil berbahan bakar hidrogen.
Sesuatu yang sekarang jarang diingat dalam sebuah pengembangan industri adalah mendapatkan pijakan awal atau landasannya yang kuat. Dalam hal ini, Marlip menjadi suatu contoh landasan pengembangan teknologi transportasi masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

BERITA TERKAIT :
Panser dan Mobil Listrik Made In Jogja