Wednesday 14 April 2010

ROBOT U3-X SAINGAN ASIMO

Selain Asimo - robot manusia yang menggemaskan itu - Honda Motor Co. (HMC) punya alat transportasi atau mobilitas personal U3-X. Bentuknya seperti sepeda satu roda dan sudah diperkenalkan bertepatan Tokyo Motor Show 2009 (Oktober tahun lalu). Kompas.com pun sudah menampilkannya sebelum launching (baca: HOT Drive U3-X, Sepeda Listrik Selincah Manusia, 25 September 2009).

Kini, HOT Drive sudah pergi melancong tidak kepalang tanggung jauhnya, yakni ke Amerika Serikat. U3-X akan unjuk kebolehan selama tiga hari mulai Kamis (8/4/2010) di New York Marriot Marquis Hotel.

Hebatnya lagi, demonstrasi kedua berlangsung dalam acara Sociaty of Automotive Engineers (SAE), 13-15 April mendatang. Suatu kongres dunia yang digelar di Detroit, Michigan.

Mengenai kendaraan mobilitas personal yang mempunyai berat 22 pound itu sudah dibeberkan. Termasuk menuvernya yang enggak cuma maju-mundur, tapi bisa ke samping dan diagonal.

Sekadar diketahui, Honda mulai meriset robotic sejak 1986. Pengembangan tertingginya adalah Asimo dan U3-X ini. Asimo sendiri sudah dua kali tampil di pameran Indonesia

Mobil YEZ

Beijing Auto Show yang akan digelar akhir April mendatang, tak cuma memamerkan mobil-mobil masa berteknologi canggih atau ramah lingkungan. Lebih dari itu, China memanfaatkan pameran ini untuk unjuk kebolehan dan keseriusan industri otomotifnya. Selain menampilkan mobil urban, ada yang lebih heboh lagi.

Negeri Tirai Bambu itu akan memajang mobil yang bisa bernafas layaknya sebuah pohon yang mengeluarkan gas oksigen, bernama YeZ. Ini bukan bualan, tetapi merupakan konsep hasil kreasi dua produsen mobil SAIC dengan GM, seperti dilansir autoevolution.com dua hari lalu.

YeZ bukan sekedar kendaaraan listrik, tapi gabungan dari berbagai teknologi. Salah satunya bernama konversi photovoltaic yang mampu menyerap hembusan angin dan gas CO2 di udara sebagai bahan bakar melalui alat serap menyerupai daun yang terdapat di atap kendaraan.

Daun ini memiliki ratusan solar sell yang berguna untuk menangkap panas sinar matahari dan bergerak mengikutinya agar terserap maksimal. Meski kecil, mobil ini memiliki sistem berpenggerak semua roda (all wheel drive).

Jadi, mobil ini ibarat sebuah mesin turbin raksasa yang mampu mengubah tenaga angin menjadi listrik. Untuk lebih menyerupai daun sesungguhnya, diciptakan melalui bahan organik tumbuh-tumbuhan. Kendaraan ini bisa menciptakan oksigen sebagai gas buang. Berarti, ia bernafas seperti layaknya tumbuhan

Tragedi Koja

Nomor 1/Koja Utara, yang diterbitkan Kantor Pertanahan Jakarta Utara pada 21 Januari 1987. Dengan sertifikat itu, PT Pelindo II berniat memperluas terminal bongkar muat peti kemas sesuai rencana induk pelabuhan.
Mendengar hal itu, pihak ahli waris melakukan protes dan memeriksa status kepemilikan tanah ke Kantor Pertanahan Jakarta Utara. Kantor Pertanahan Jakarta Utara mengeluarkan surat No 182/09.05/HTPT yang menyatakan, status tertulis tanah di Jalan Dobo itu atas nama Gouvernement Van Nederlandch Indie dan telah diterbitkan sertifikat hak pengelolaan No 1/Koja Utara atas nama Perum Pelabuhan II.
Pada periode 1995-1997, 28.500 kerangka dipindahkan ke TPU Budidarma, Semper, Jakarta Utara. Pada 21 Agustus 1997, kerangka Habib Hasan juga dipindah ke TPU Budidarma.
Namun, pada September 1999, ahli waris kembali membangun makam Mbah Priuk di lokasi lama dan sebuah pendopo tanpa izin Pelindo II dan tanpa izin mendirikan bangunan (IMB). Makam itu sering dikunjungi orang untuk berdoa dan berziarah.
Pada 2001, Habib Muhammad bin Achmad sebagai ahli waris Habib Hasan mengajukan gugatan atas tanah tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara dengan nomor perkara 245/Pdt.G/2001/PN.Jkt.Ut melawan PT Pelindo II. Namun, PN Jakarta Utara menolak gugatan itu. Setelah itu, pihak ahli waris tidak mengajukan banding sehingga putusan pengadilan memiliki kekuatan hukum tetap dan hak atas tanah itu menjadi milik PT Pelindo II.
Pada 2010, PT Pelindo II meminta bantuan hukum dari Pemprov DKI untuk membongkar bangunan pendopo dan karena tidak memiliki IMB dan kawasan itu akan dijadikan perluasan terminal peti kemas. Makam akan diperluas dan dipercantik sehingga tetap dapat dikunjungi untuk ziarah warga.

Tuesday 6 April 2010

Mobil yang Mampu Berjalan Sendiri

Konsep mobil listrik roda dua, GM EN-V (www.egmcartech.com)
General Motor mengumumkan konsep kendaraan masa depan beroda dua yang dapat berjalan secara otomatis, tanpa perlu dikendarai pengemudinya secara manual.

Mobil yang diberi nama EN-V (kependekan dari Electric Networked-Vehicle) itu, dirancang untuk mengantisipasi kondisi masa depan, sebagai solusi bagi masalah lingkungan, kepadatan jalan raya, serta kecelakaan lalu lintas.

Ini didasarkan pada proyeksi GM di 2030, di mana sekitar 60 persen dari 8 miliar penduduk saat itu tinggal di wilayah urban, sehingga sangat membebani infrastruktur transportasi publik.

"EN-V adalah perpaduan dari elektrifikasi dan konektivitas, yang menyediakan solusi bagi mobilitas urban, karena menawarkan pengalaman berkendara bebas bensin dan emisi, bebas kepadatan dan kecelakan lalu lintas, sekaligus menyediakan kesenangan dan gaya," ujar Kevin Wale, President GM China, seperti dikutip dari Computerworld.

Mobil konsep yang dikerjakan oleh GM bekerja sama dengan Shanghai Industry Corporation Group (SAIC) itu dibangun berdasarkan platform purwa rupa yang dikembangkan oleh Segway, sebuah perusahaan yang mengembangkan kendaraan listrik roda dua yang cukup populer di Amerika Serikat

EN-V adalah kendaraan yang mampu dikemudikan secara manual maupun dioperasikan secara otomatis (drive-by-wire). Kendaraan mungil yang ukurannya sekitar sepertiga kendaraan tradisional itu dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS), teknologi komunikasi antar-kendaraan, serta teknologi sensor jarak.

Kendaraan ini juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas, dengan kemampuannya secara otomatis untuk memilih rute tercepat tujuan berdasarkan informasi kepadatan jalan raya yang real-time.

Dengan sensor dan sistem kamera yang dimilikinya, EN-V diklaim dapat memetakan keadaan sekitar dan mampu bereaksi secara cepat untuk mengatasi berbagai rintangan atau perubahan kondisi yang sedang terjadi.

Misalnya saja, bila ada seorang pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang di depan kendaraan, EN-V langsung mengurangi kecepatan ke kondisi yang lebih aman, bahkan mampu berhenti lebih awal dibandingkan dengan kendaraan yang ada saat ini. Ini membuatnya penumpang kendaraan bisa lebih aman dari kecelakaan.

Mobil konsep ini juga dilengkapi dengan sistem komunikasi nirkabel sehingga penumpang kendaraan bisa berkomunikasi dengan teman-teman mereka melalui jejaring sosial, selama di perjalanan.
EN-V, mobil konsep besutan GM

Kendaraan seberat sekitar 500 kg ini ditenagai oleh motor listrik yang mampu mengangkut dua orang penumpang dan bagasi ringan. Seperti halnya ponsel, tenaganya dipasok oleh baterai lithium-ion, sehingga sama sekali tak mengeluarkan emisi.

Untuk mengisi kembali baterai, pemilik mobil cukup menghubungkan EN-V ke colokan listrik standar seperti yang ada di setiap rumah. Setiap saat baterai diisi penuh, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 40 kilometer.

Tiga model dari mobil EN-V; yakni EN-V Pride,  EN-V Magic, dan EN-V Laugh, akan dipamerkan di Shanghai World Expo 2010, antara 1 Mei-31 Oktober 2010.

Sebelum ini, GM sendiri telah mengembangkan kendaraan yang bisa mengemudikan diri secara otomatis (autonomous vehicle), bersama mahasiswa Universitas Carnegie Mellon AS Pittsburgh yang menghasilkan kendaraan Chevrolet Tahoe alias 'The Boss' pada 2007. Vive news

Ada Jenderal Bintang Tiga Markus

Benny K Harman dan Wahidin Ismail (Antara/ Rosa Panggabean)
Ketua Komisi III DPR, Benny K. Harman, menyatakan bahwa Komisi III akan bertanya secara langsung kepada Susno Duadji tentang keterlibatan sejumlah jenderal di tubuh Polri terkait makelar kasus (markus) di lembaga penegak hukum tersebut. "Saya dengar tidak hanya jenderal bintang satu yang terlibat, tapi juga ada salah satu jenderal bintang tiga," kata Benny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 6 April 2010.

Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi III dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo. "Kami sudah mengendus ada keterlibatan yang lebih tinggi dari jenderal bintang satu. Tapi kami belum bisa menyebutkan namanya," ujar Bambang dalam konferensi pers di Ruang Fraksi Golkar, DPR RI. Bambang beralasan, penyebutan nama maupun inisial dari jenderal yang bersangkutan dapat mengganggu pemeriksaan internal Polri yang saat ini sedang berjalan.

Bambang menyatakan, DPR menghormati proses pemeriksaan di Divisi Propam internal Polri. Ia mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Kapolri beberapa waktu lalu, Kapolri sendiri mengatakan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti.

"Oleh karena itu, kami serahkan dulu hal ini kepada Polri, karena kami tidak ingin pertikaian atau konflik yang ada sampai menghancurkan institusi Polri," ujarnya. Terlebih, lanjut Bambang, Kapolri sudah berkomitmen untuk mengambil langkah hukum yang tegas terhadap sejumlah pejabatnya yang terlibat markus.

Sementara tentang rencana pemanggilan Komisi III atas Susno, Bambang mengatakan, Fraksi Golkar mengusulkan pemanggilan tersebut dilakukan secara tertutup. "Rapat dengan Susno kami minta tertutup, karena kami perlu melihat data-data yang disampaikan oleh Susno, apakah itu betul-betul data hukum atau tudingan semata," katanya. Vive news

Berkibar-kibar untuk menjadi calon Sekjen

Effendi Simbolon (VIVAnews/Tri Saputro)
Siapa Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi tema menarik ketika Ketua Umum PDIP kemungkinan besar dijabat Megawati lagi. Kebiasaan di PDIP, Sekjen dipilih oleh formatur tunggal yakni Ketua Umum terpilih.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Buhanuddin Muhtadi, menyebut posisi sekjen DPP PDIP sebaiknya memang diperuntukkan bagi kader muda, yang punya kapasitas, track record, dan magnet elektoral yang baik. Kalau PDIP bergantung pada sosok Mega semata, akan sulit untuk menggarap pangsa baru nanti.

Ganjar Pranowo, Maruarar Sirait, dan Effendi Simbolon menurut Burhan bisa menjadi pilihan yang baik. "Yang layak untuk dipilih adalah Maruarar dan Ganjar, keduanya relatif bisa diterima pasar," ujar Burhan ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 7 April 2010.

Maruarar, kata Burhan, memiliki keunggulan karena punya kultur Sumatera. Putra dari politisi senior PDIP Sabam Sirait itu dianggapnya punya citra positif berkat sikap kritisnya dalam Pansus Angket Bank Century. Hal itu bisa mendongkrak perolehan suara PDIP dari masyarakat Sumatera, terutama kalangan muda. "Ini penting, karena suara PDIP paling kering di wilayah Sumatera dibanding lima pulau besar nusantara lainnya," kata Burhan.

Adapun Ganjar, lanjut Burhan, merupakan organisatoris yang baik. "Ganjar bisa menyeimbangkan antara kesibukannya di partai dengan  publikasi ke media," kata Burhan. "Keberhasilan kinerja fraksi PDIP dalam pansus Century kemarin, orang di belakang layarnya itu Gandjar, kalau setahu saya.  Menurut saya dia kader terbaik PDIP dari kapasitas intelktual dan artikulasi politik," kata peneliti Senior LSI itu.

Sedangkan Effendi Simbolon yang berlatar belakang pengusaha, menurut Burhan,  bisa dimanfaatkan jaringannya di kalangan pengusaha bagi mobilisasi keuangan PDIP.  "Tapi Effendi sepertinya cenderung lebih dekat dengan Taufiq Kiemas, yang dianggap kubu pragmatis. Saya pun ragu Effendi bisa diterima oleh Mega dilihat dari chemistry maupun orientasi ke depannya," ujar Burhan.

Namun, bagaimanapun PDIP Mega perlu menampilkan sosok muda agar PDIP meregenerasi diri. "Kalau tidak melakukan regenerasi, saya khawatir PDIP ketinggalan dari partai lain yang lebih dulu melakukan regenerasi seperti partai Demokrat," ujar Burhan
• VIVAnews

Monday 5 April 2010

Mau Tahu Efek Buruk Jika Belt CVT Skutikmu Putus?




Dua puluh empat ribu kilometer, jadi patokan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk ganti belt Honda Vario. Walau bukan harga mati, namun bila enggak diperhatikan bisa fatal akibatnya.

"Part itu dikhawatirkan bisa putus. Apalagi pemakaiannya sudah melebihi 30 ribu km," terang Syafrudin, kepala mekanik AHASS Clara Motor, di Kebon Jeruk, Jakbar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Hasan Basri dari bengkel motor umum Hasan Motor. Mekanik yang workshopnya di Kelapa Dua, Jakbar ini menambahkan, bila terjadi belt putus saat Vario dipacu pada kecepatan tinggi, bisa bikin driven pulley-nya bermasalah (gbr.1). "Kejadian ini menimpa salah satu konsumen saya yang kebetulan juga membesut Vario," ujarnya.

Langsung mengganti belt baru dan pasang, ternyata tidak memperkecil masalah yang terjadi pada puli sekunder. Malah kalau diteruskan, rentetan kerusakan akan semakin banyak. Mau tahu apa saja yang bisa rusak? Yuk, kita lihat di bagian driven pulley Vario.

Bunyi berisik akan jadi pertanda bagian ini bermasalah. Pasalnya dudukan movable driven face (MDF) sudah oblak (gbr.2). Dari masalah paling awal ini, merembet ke jalur pin yang ada di MDF (gbr.3). "Pergerakan MDF yang tidak stabil lagi, lama-lama akan membuat jalur tersebut melebar," kata Hasan yang juga bilang hal ini bisa juga terjadi pada semua skutik.

Langsung mengganti belt baru dan pasang, ternyata tidak memperkecil masalah yang terjadi pada puli sekunder. Malah kalau diteruskan, rentetan kerusakan akan semakin banyak. Mau tahu apa saja yang bisa rusak? Yuk, kita lihat di bagian driven pulley Vario.

Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4
Bunyi berisik akan jadi pertanda bagian ini bermasalah. Pasalnya dudukan movable driven face (MDF) sudah oblak (gbr.2). Dari masalah paling awal ini, merembet ke jalur pin yang ada di MDF (gbr.3). "Pergerakan MDF yang tidak stabil lagi, lama-lama akan membuat jalur tersebut melebar," kata Hasan yang juga bilang hal ini bisa juga terjadi pada semua skutik.

Pergerakan yang tidak lagi stabil di MDF ternyata juga berdampak pada kampas kopling sentrifugal (gbr.4). Bila enggak cepat-cepat diganti bagian yang rusak, maka umur kampas kopling jadi lebih pendek.

Nah bila memang hal-hal di atas sudah terjadi, mengganti dengan komponen baru jadi satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Dana lebih dari Rp 500 ribu mesti disiapkan.

Sebenarnya ada hal yang bisa meminimalkan kerusakan yang timbul, yakni dengan mengganti belt sesuai aturan. "Selain jarak pakai yang 24 ribu km, kondisi fisik karet belt yang sudah retak-retak saat ditekuk juga bisa jadi indikasi untuk mengganti part itu (gbr.5)," tutup Hasan.
Daftar belanja
Belt 120.000
driven face 155.000
Movable drive face 161.000
Slutch Shoes 100.000
Clutch outer 70.000
Total 606.000

Wajib Helm ber-SNI

 


01/03/2010
Terdapat data yang cukup mencengangkan terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor. Data Global Road Safety Partnership (GRSP), lembaga internasional berbasis di Jenewa, menyebutkan 84 persen kecelakaan di jalan raya melibatkan sepeda motor, dan 90 persen korbannya menderita luka parah di kepala. Sedangkan berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, pada tahun 2008 menyebutkan, dari 130.062 kendaraan yang terlibat dalam 56.584 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, 95.209 di antaranya adalah sepeda motor (73 % dari total kendaraan yang terlibat).
statistik laka
Berikut adalah beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor :
news
newslaka
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor dapat mengakibatkan pengendara dan atau penumpangnya mengalami luka parah, atau bahkan sampai meninggal dunia. Hal ini salah satunya disebabkan karena minimnya perlindungan pada pengendara sepeda motor. Bila dibandingkan dengan mobil, sepeda motor tidak memiliki instrumen peredam, sabuk keselamatan (safety belt) dan kantong udara (air bag) guna menahan benturan. Memang sepeda motor memiliki keunggulan ukuran yang lebih kecil dibandingkan mobil. Hal ini membuat pengendara menjadi mudah untuk melaju dan bergerak di keramaian lalu lintas. Namun, hal ini jugalah yang kemudian dapat membuat mereka mudah terlibat dalam kecelakaan dan biasanya pengendara sepeda motor mengalami luka serius.
Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor ini, diiringi juga dengan fakta hasil penelitian di Indonesia, bahwa satu dari tiga orang yang kecelakaan sepeda motor mengalami cedera di kepala. Dampak lebih lanjut dari cedera di kepala dapat menyebabkan gangguan pada otak, pusat sistem syaraf, dan urat syaraf tulang belakang bagian atas. Gegar otak biasanya sulit untuk dipulihkan. Tentu saja hal ini dapat mengganggu ketentraman hidup yang bersangkutan dan keluarganya.
news6b
Guna melindungi pengendara sepeda motor, di Indonesia telah dibuat undang-undang tentang kewajiban memakai helm bagi pengendara sepeda motor. Undang-undang No. 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan pasal 106 ayat 8 mensyaratkan bagi semua pengendara sepeda motor dan penumpangnya untuk memakai helm yang memenuhi standar nasional Indonesia. Pengendara dan atau penumpang yang tidak memakai helm dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan, atau denda sebesar Rp, 250.000 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ).
Ketentuan mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia juga berlaku bagi setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah (pasal 106 ayat 7).
Untuk meminimalisir dampak kecelakaan sepeda motor (terutama pada bagian kepala), mengenakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia saat berkendara merupakan hal yang wajib mendapat perhatian khusus.
Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm atau hanya menggunakan helm plastik/topi proyek (tidak memiliki pelindung dalam), jika kecelakaan akan mempunyai peluang luka otak tiga kali lebih parah dibanding mereka yang memakai helm yang memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia).

Dasar pemberlakuan standar Wajib Helm ber-SNI
 
Permen Perindustrian RI No. 40/M-IND/PER/4/2009 tentang Perubahan Atas Permen Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2008 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Secara Wajib.
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010
Pasal 2
(1) Memberlakukan secara wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) atau revisinya terhadap Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua SNI 1811-2007 dengan pos tarif HS 6506.10.10.00.
(2) Pemberlakuan secara wajib SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula bagi helm yang digunakan pengendara kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah (terbuka).
Peraturan ini mewajibkan PERUSAHAAN dan IMPORTIR yang memproduksi dan memperdagangkan HELM di dalam negeri untuk memenuhi persyaratan SNI.
Pasal 3
Perusahaan yang memproduksi Helm Pengendara Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib :
(1) menerapkan dan memiliki SPPT-SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
(2) membubuhkan tanda SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua pada setiap produk sesuai ketentuan yang berlaku
Pasal 4
Setiap Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil produksi dalam negeri dan atau impor wajib memenuhi persyaratan SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
 
Helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia berarti telah memenuhi persyaratan material dan konstruksi, serta telah lolos berbagai pengujian.

FT
Full Text SNI Helm

SNI 1811-2007 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara dan penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full -face).

1. Material :

Bahan helm harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Dibuat dari bahan yang kuat dan bukan logam, tidak berubah jika ditempatkan di ruang terbuka pada suhu 0 derajat Celsius sampai 55 derajat Celsius selama paling sedikit 4 jam dan tidak terpengaruh oleh radiasi ultra violet, serta harus tahan dari akibat pengaruh bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya

b. Bahan pelengkap helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh oleh perubahan suhu

c. Bahan-bahan yang bersentuhan dengan tubuh tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi kekuatan terhadap benturan maupun perubahan fisik sebagai akibat dari bersentuhan langsung dengan keringat, minyak dan lemak si pemakai.

Disain Lapisan Luar & Dalam :
1. Lapisan luar yang keras (hard outer shell)
Di desain untuk dapat pecah jika mengalami benturan untuk mengurangi dampak tekanan sebelum sampai ke kepala. Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan polycarbonate.
2. Lapisan dalam yang tebal (inside shell or liner)
Disebelah dalam lapisan luar adalah lapisan yang sama pentingnya untuk dampak pelapis penyangga. Biasanya dibuat dari bahan polyatyrene (Styrofoam). Lapisan tebal ini memberikan bantalan yangh berfungsi menahan goncangan sewaktu helm terbentur benda keras sementara kepala masih bergerak. Sewaktu ada tabrakan yang membenturkan bagian kepala dengan benda keras, lapisan keras luar dan lapisan dalam helm menyebarkan tekanan ke seluruh materi helm. Helm tersebut mencegah adanya benturan yang dapat mematahkan tengkorak.
3. Lapisan dalam yang lunak (comfort padding)
 
Merupakan bagian dalam yang terdiri dari bahan lunak dan kain untuk menempatkan kepala secara pas dan tepat pada rongga helm.
Helm full face merupakan helm yang memberi perlindungan lebih dan terasa nyaman saat memakainya. Ini merupakan jenis helm yang paling aman. Helm jenis ini tetap memberikan jaminan pendengara terhadap suara dari lingkungan sekitar, melindungi dari angin dan matahari. Helm full face melindungi mata dari debu, polusi, hujan, serangga dan batu kecil yang mungkin terpental dari kendaraan lain. Dari beberapa pengujian menunjukkan bahwa helm full face tidak mengganggu penglihatan dan pendengaran. Jadi tidak ada alasan anda tidak menggunakan helm.
 

2. Konstruksi

Konstruksi helm harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

desaind2

klik gambar untuk ukuran penuh

a. Helm harus terdiri dari tempurung keras dengan permukaan halus, lapisan peredam benturan dan tali pengikat ke dagu,

b. Tinggi helm sekurang-kurangnya 114 milimeter diukur dari puncak helm ke bidang utama yaitu bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan bagian bawah dari dudukan bola mata,

c. Keliling lingkaran bagian dalam helm adalah sebagai berikut:

Ukuran
Keliling Lingkaran Bagian dalam (mm)
S
Antara 500 – kurang dari 540
M
Antara 540 – kurang dari 580
L
Antara 580 – kurang dari 620
XL
Lebih dari 620


d. Tempurung terbuat dari bahan yang keras, sama tebal dan homogen kemampuannya, tidak menyatu dengan pelindung muka dan mata serta tidak boleh mempunyai penguatan setempat

e. Peredam benturan terdiri dari lapisan peredam kejut yang dipasang pada permukaan bagian dalam tempurung dengan tebal sekurang-kurangnya 10 milimeter dan jaring helm atau konstruksi lain yang berfungsi seperti jaring helm.

f. Tali pengikat dagu lebarnya minimum 20 milimeter dan harus benar-benar berfungsi sebagai pengikat helm ketika dikenakan di kepala dan dilengkapi dengan penutup telinga dan tengkuk,

g. Tempurung tidak boleh ada tonjolan keluar yang tingginya melebihi 5 milimeter dari permukaan luar tempurung dan setiap tonjolan harus ditutupi dengan bahan lunak dan tidak boleh ada bagian tepi yang tajam,

h. Lebar sudut pandang sekeliling sekurang-kurangnya 105 derajat pada tiap sisi dan sudut pandang vertikal sekurang-kurangnya 30 derajat di atas dan 45 derajat di bawah bidang utama.

i. Helm harus dilengkapi dengan pelindung telinga, penutup leher, pet yang bisa dipindahkan, tameng atau tutup dagu.

j. Memiliki daerah pelindung helm

k. Helm tidak boleh mempengaruhi fungsi aura dari pengguna terhadap suatu bahaya. Lubang ventilasi dipasang pada tempurung sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan temperatur pada ruang antara kepala dan tempurung.

l. Setiap penonjolan ujung dari paku/keling harus berupa lengkungan dan tidak boleh menonjol lebih dari 2 mm dari permukaan luar tempurung.

m. Helm harus dapat dipertahankan di atas kepala pengguna dengan kuat melalui atau menggunakan tali dengan cara mengaitkan di bawah dagu atau melewati tali pemegang di bawah dagu yang dihubungkan dengan tempurung.

testa

3. Pengujian helm mencakup :

  • 1.uji penyerapan kejut,
  • 2.uji penetrasi,
  • 3.uji efektifitas sistem penahan,
  • 4.uji kekuatan sistem penahan dengan tali pemegang,
  • 5.uji untuk pergeseran tali pemegang,
  • 6.uji ketahanan terhadap keausan dari tali pemegang,
  • 7.uji impak miring,
  • 8.uji pelindung dagu dan 9.uji sifat mudah terbakar.
test2test3















PROSES PERUMUSAN SNI Helm :
 
SNI1811-2007 ini merupakan revisi SNI No. 09-1811-1990, dengan mengadopsi dari standar internasional Rev. 1/add. 21/Rev.4 dari :
E/ECE/324 dan E/ECE/TRANS/505 Regulation No.22, uniform provision concerning the approval of protective helmets and visors for drivers and passangers of motor cycles and mopeds,
  • BS 6658:1985, Protective Helmet for Motorcyclists, dan
  • JIS T 8133:2000, Protective Helmet for Drivers and Passangers of Motor Cycle and Mopeds.

SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis Kimia Hilir melalui proses/prosedur perumusan standar dan mencapai konsensus para anggota panitia teknis kimia hilir, konsumen, produsen dan lembaga pengujian dan juga instansi pemerintah terkait pada tanggal 7 Desember 2004 di Jakarta
.

NOTIFIKASI PERATURAN PEMERINTAH RI ke WTO :
Indonesia, melalui BSN selaku Notification Body, telah menotifikasikan Regulasi Pemberlakuan SNI Wajib bagi Pengendara kendaraan Bermotor Roda ke WTO.
Dunia internasional (per 23 Juli 2008), menyambut dengan baik penerapan SNI wajib ini dengan tidak ada penolakan atau keberatan dari seluruh anggota WTO yang berjumlah 153 negara.
 
Bila dunia internasional menerima ketentuan ini,
mengapa kita tidak ?
 
  CINTAILAH PRODUK DALAM NEGERI
&
JANGAN RAGU UNTUK MEMILIH DAN MENGGUNAKAN
HELM ber-SNI

Helm yang sesuai dengan SNI bila diikat dengan benar (sampai klik), akan melindungi kepala dengan baik. Apabila terjadi benturan dengan benda yang tidak bergerak, helm akan menghambat/meredam benturan yang tertuju ke tengkorak dan otak.
Helm yang baik adalah helm yang menutupi kepala secara penuh (full face) atau helm yang terbuka pada bagian muka hingga rahang (open face).
Tipe full face memberi perlindungan yang lebih baik dari angin, debu, air, batu dan serangga. Tipe ini juga memberi perlindungan lebih baik kepada rahang dan gigi.

  BERITA TERKAIT
 

 

MotoGP Basics


engines

There is plenty of technical language used to describe the engines which power the racing prototypes on which the riders participate in the MotoGP World Championship, but most of it is fairly easy to understand if taken piece by piece and explained simply, even if the machinery itself is technologically advanced and complex in structure.

DEFINITIONS

2-stroke and 4-stroke – 2-stroke engines were predominant in the World Championship until the switch to the 990cc 4-stroke class in 2002, reflecting production trends, as 2-stroke bikes became increasingly popular from the 1960s through to the 1990s.
If 2-stroke engines proved more powerful than 4-strokes with similar engine capacities and similar rev counts, 4-strokes engines are more energy efficient and greener. This is because 4-strokes have a dedicated lubrication system, while 2-stroke engines burn a mixture of oil and gas.
As most manufacturers shifted their production towards bigger 4-stroke powered machines, the move to a 4-stroke prototype formula only seemed natural.
The key difference between the two types of engine lies in the combustion process: the four ‘strokes’ refer to the intake, compression, combustion and exhaust movements which occur during two crankshaft rotations per working cycle.
The 2-stroke internal combustion engine differs from the 4-stroke engine in that it completes the same four processes in only two strokes of the piston.
Single cylinder, two cylinder, four cylinder and six cylinder engines – While technical rules restrict the 125cc World Championship to single cylinder engines and give the options of single or two cylinder engines for the 250cc manufacturers, MotoGP bikes can have from one cylinder to six cylinders or more.
According to the FIM rulebook, the number of cylinders from one to six, or more, dictate what the minimum accepted weight of the bike will be, as ballast may be added to achieve it. Due to unit cylinder performance and power-to-weight ratio, all the MotoGP manufacturers now use four cylinder engines.
However, those engines come in different forms, as some factories, such as Ducati, Honda and Suzuki currently opt for V4 architecture, while Yamaha and Kawasaki have developed ‘inline four’ engines.
With V4’s the HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/Cylinder_%28engine%29" \o "Cylinder (engine)" cylinders and HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/Piston" \o "Piston" pistons are aligned separately to each other, so that they take on a ‘V-shape’ from an angle looking along the HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/Crankshaft" \o "Crankshaft" crankshaft axis. This configuration decreases the total height, length and weight of the engine, in comparison with HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/Straight_engine" \o "Straight engine" inline equivalents.
The choice of engine architecture has as much to do with design philosophy and the manufacturer’s heritage as with weight transfer and goals in terms of bike ‘rideability’.
Meanwhile, the terms 125cc, 250cc, 800cc (MotoGP) used to describe the three current categories in the World Championship simply refer to the ‘engine displacement’ or ‘cubic capacity’ of the respective machinery.

DEVELOPMENT THROUGH THE AGES

The biggest change in the premier class over the years has been the switch from 4-stroke, to 2-stroke engines, and back to 4-stroke in 2002, reflecting the need for technical progression and innovation in the sport - in keeping with the development of production bikes.
In the early days of the World Championship the premier class was dominated by 4-stroke machinery from mostly European manufacturers. The early 4-stroke engines were cumbersome, heavy, required a lot of maintenance and were never the most reliable of units.
Through the 1960s Japanese manufacturers such as Suzuki and Yamaha started to make their presence felt in the smaller cylinder classes with 2-stroke machinery. The lighter 2-stroke presented more possibilities for tuning and was seen as the future of the sport.
Although the 1970s and even 1980s saw a period of technical change that permitted even private ‘built in the garage’ motorcycles to go Grand Prix racing it was the might of the Japanese engineering and initiative that would soon provide the most competitive racing tools.

THE EMERGENCE OF 2-STROKE

As the Japanese slowly forged ahead with 2-stroke technology, the 4-strokes would fade out in a matter of seasons as the 500cc four cylinder 2-stroke became available on a production scale from Japan.
With the 2-strokes becoming more reliable and more powerful the engines actually threw more emphasis onto the rest of the motorcycle and evolution began at a rapid rate through the 1980s. Tyres, suspension, aerodynamics and even chassis design all saw a wealth of development.
In the early 1990s speeds had reached a peak in MotoGP. The 500cc bikes were harder and faster to ride than ever as an all-Japanese premier class sought to push the performances of the machines to the limit and new heights. By 1992 a breakthrough emerged when Honda started to experiment with a revised firing order on their all-conquering NS500.

BIG BANG & THE SCREAMER

Dubbed ‘Big Bang’ the revised crankshaft mechanism placed an emphasis more on acceleration than outright top speed and Mick Doohan went on to dominate the class on the new bike. Honda also produced a V-twin version of their four cylinder motorcycle which helped privateers remain competitive against the factory bikes and for the first time technical emphasis leaned more towards corner speed than outright horse-power; a trait that remains present to a certain degree in MotoGP today.
By the late 1990s Doohan had reverted back to the ‘harsher’ engine order in his quest for more speed. Nicknamed the ‘Screamer’, this and the ‘Big Bang’ version of the NS500 won World Championships from 1994 to 1999.
In 2000 Suzuki enjoyed a last hoorah on the RGV 500 2-stroke; a motorcycle which developed from predecessors that had originally dominated the class back in the late 1970s and early 80s.
4-STROKE 990cc
With 2-stroke technology reaching a plateau improved 4-stroke engines marked the way forward. The MotoGP landscape changed in 2002 and the last six seasons have again seen a massive acceleration in the technical possibilities with variable cylinder structures and quantities, telemetry, data collection and manually adjustable engine mapping switches now standard.
MotoGP is now a highly evolved and scientific competition with traction control and electronics playing an important role in the delivery of the power and adjusting the balance of the motorcycle to make the best use of the engine’s performance.
The MotoGP category saw the engine size reduced from 990cc to 800cc in 2007, with an aim to reduce speed. So far the speeds have remained the same but the size and dynamics of the new motors have placed more focus on the corner speed of the machinery, as opposed to the brute power of the 990s.

SMALLER CLASSES

The 125 and 250cc classes have remained hosts to 2-stroke engines, being the original homes of the 2-stoke. Firms such as Derbi, Kreidler and Bultaco were 50cc, 80cc and 125cc competitors with 2-strokes in the 1960s and 2-strokes littered the 350cc division.
Outside the premier class 2-strokes permitted the most cost-effective means of racing and being competitive. The 2-stroke prospered with carburetion, tuning and set-up becoming a specialised skill that saw a host of names in the Grand Prix paddock making their names through the late 1970s, 80s and into the 90s.
In modern times the accepted wisdom is that the limits of 2-stroke technology have been largely reached. Honda’s announcement that they will cease development on their quarter-litre bikes perhaps provides proof that there is no further ground for significant progress.

Pasang Cakram Depan Bajaj XCD 125, Rem Pakem Dan Spidometer Berfungsi Normal


Rem depan motor jenis sport model teromol? Jadul ah, la wong motor jenis bebek saja hampir semua sudah mengadopsi sistem pengereman model cakram. "Selain itu, model teromol pengereman juga kalah menggigit dari cakram," aku Rizki, pada Bajaj XCD 125 lansiran 2008.

Agar tak tampak jadul dan jadi lebih mantap, Rizki hunting bengkel yang bisa upgrade rem teromol tunggangannya jadi model cakram. Beberapa info yang didapat, merujuknya ke bengkel Midnight di Jl. Brigjen Katamso No.9A, Slipi, Jakpus.

Dengan budget Rp 800 ribu, Rizki mengutarakan niatnya kepada Iswanto. "Ganti sistem pengereman, namun fungsi spidometer mesti tetap seperti bawaan pabrik," pesan Rizki pada Iswanto, si empunya bengkel (Iswanto). Maklum, yang sudah-sudah, kalo upgrade rem cakram depan di motor itu, spido malah gak berfungsi.

Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4
Order dari konsumennya, oleh mekanik yang akrab di sapa Anto ini diawali dengan ganti tabung sok depan. Bawaan XCD dipensiunkan dan punya Yamaha RX-King yang kemudian dipasang (gbr.1). "Alasannya, diameter yang sama-sama 30 mm," terangnya.

Tak hanya tabung sok yang bawaan RX-King. Cakram, kaliper, slang, master rem dan handel juga comot dari motor 2-Tak tersebut. "Dengan budget Rp 800 ribu, semua part yang dipasang  non-orisinal, lo," ujar Anto.

Gbr 5
Urusan pasang cakram, pada pelek standar XCD mesti dibikinkan braket custom. Bahannya dari dudukan cakram belakang Honda Supra X 125 (gbr.2).
"Biar pegangan disk brake makin kuat dan tak mudah goyang, bagian dalam teromol ditambah adaptor custom (gbr.3). Lalu dilubangi 4 titik, buat jalur mur baut pengikat antara cakram dan adaptor," urai bapak 1 anak ini.

Sesuai pesanan, spidometer mesti tetap berfungsi normal. Untuk itu, rumah kampas rem orisinal tetap dipakai.
"Itu karena sensor spidometer terletak pada bagian itu (gbr.4). Pemasangan ini ada penyesuaian, yakni perlu memapas kedua pegangan kampas rem (gbr.5)," tegas pria yang hanya butuh 2 hari buat pengerjaan order itu.

Lantas, tinggal dicoba deh. Pasti tampang XCD enggak jadul lagi, plus rem lebih pakem dan spidometer berfungsi normal. Mantaf Cuy!

Friday 2 April 2010

MEMBUAT RANGKAIAN ELEKTRONIK


Pembuatan Papan Rangkaian
Sebelum pembuatan suatu rangkaianm maka perlu disiapkan terlebih dahulu papan rangkaian (PCB). PCB ini berguna sebagai tempat atau dudukan komponen dan tempat melekatnya penghantar yang menghubungkan kaku komponen yang satu dengan yang lainya sesuai dengan skema rangkaian yang akan kita buat. Dengan menggunakan PCB maka komponen dapat ditata dengan rapi dan praktis.
Klik Pada Gambar Untuk melihat VIDEO "PEMBUATAN PCB part I"

Bahan dan Alat Pembuatan PCB

Bahan untuk PCB Yaitu papan dari bahan Vertinax atau gelas epoxy yang dilapisi tembaga. papan ini disebut Coper Clad dan sering disebut PCB polos. Spidol Permanen, untuk menggambar jalur pengawatan digunakanalat yang menempel pada tembaga, tidak luntur dan tahan air tetapi mudah dapat dihilangkan kembali.
  1. Feri Clorida, untuk menghilangkan lapisan tembaga. Perlu diketahui bahwa lapisan tembaga pada coper clad tidak semuanya digunakan, tetapi ada bagian yang harus dihilangak. Untuk menghilangakn lapisan tembaga yang tidak terpakai ini digunakan larutan FeCl 3 (Feri Clorida).
  2. Pembersih, untuk membersihkan bekas jalur pengawatan, tentu saja alat ini harus disesuaikan dengan bahan yang dipakai menggambar jalur pengawatan. Dalam hal ini dapat digunakan minyak tanah maupun amplas halus.
  3. Bor, untuk pembuatan/membuat lubang tempat kaki komponen IC menggunakan bor dengan ukuran mata bor dengan ukuran 0,8 mm dan untuk komponen yang berukuran 1 mm .

Klik Pada Gambar Untuk melihat VIDEO "PEMBUATAN PCB part II"

Langkah-langkah pembuatan PCB
  1. Pembuatan pola layout PCB, rancangan jalur penghantar dibaut di atas kertas sesuai dengan skema yang akan dibuat. Perlu diketahui bahwa gambar jalur penghantar tidak harus lurus seperti seperti pada skema. Di sini boleh berbelok sesuai dengan keadaan. Selain itu letak komponen ddapat diatur sesuai dengan kehendak, artinya letak komponen tidak harus berurutan sesuai dengan kehendak, artinya letak komponen tidak harus berurut seperti pada skema. Yang terpenting adalah hubungan jalur penghantar sesuai dengan skema.
  2. Layout Laminating yaitu pembuatan gambar jalur pad coper clad disisi tembaganya. Cara menggambarnya adalah dengan menjiplak atau menyali gambar pola yang telah dibuat pada langkah ke-1 menggunakan spidol permaen.
  3. Etching, yaitu pelarutan lapisan tembaga yang tidak terpakai. Pada proses ini coper clad yang telah diberi gambar dimasukkan kedalam larutan feri clorida kemudian di goyang-goyangkan dalam larutan sampai lapisan tembaga yang tidak Tertutup larut (hilang) semua.
  4. Cleaning, yaitu pembersihan sisi laminating. Alat pembersih disesuaikan dengan bahan laminating yang dipakai. Dalam contoh ini digunakan munyak tanah. Pembersihan dapat dimulai dengan minyak tanah lalu digosok dan dicuci pakai sabun sampai bersih. Bila kurang bersih atau tidak mengkilat, dapat diampelas halus.
  5. Pelubangan yaitu membuat lubang dengan menggunakan bor, pada tiap-tiap titik yang akan dipasang kiki komponen.

Klik Pada Gambar Untuk melihat VIDEO "PEMBUATAN PCB part III"


Klik Pada Gambar Untuk melihat VIDEO " PENYOLDERAN"

Match Preview: Arema vs Pelita Jaya

Empat pemain pilar Arema Indonesia terancam absen saat menjamu Pelita Jaya pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (3/4).
Arema Indonesia
Pemain-pemain Arema saat latihan di Stadion Gajayana, terancam tak bisa turunkan komposisi terbaik saat lawan Pelita Jaya hari ini di Kanjuruhan. (foto: Adi Kusumajaya)
Keempat pemain pilar Arema yang mengalami cedera ringan adalah Ridhuan Muhamad, M. Fachrudin, Esteban Guillen, dan Pierre Njanka. Mereka mengalami cedera pada pertandingan sebelumnya lawan Persitara Jakarta Utara.
Dari empat pemain pilar yang mengalami cedera itu, dua di antaranya, yakni Pierre Njanka dan Esteban mendapatkan perawatan intensif dari dokter tim dr Albert Rudianto.
Selain keempatnya, tampak pula Noh Alam Shah dan Roman Chmelo yang kakinya harus dikompres es saat tim Arema melakoni latihan rutin di Stadion Gajayana kemarin.
Baca juga: Banyak pemain cedera, Arema tampil pincang
Namun pelatih Arema Indonesia Robert Alberts mengaku dirinya tidak khawatir dengan kondisi empat pemain pilarnya tersebut, karena cedera yang dialami mereka tergolong ringan dan kemungkinan tetap bisa diturunkan saat meladeni Pelita Jaya Karawang.

Absen? Ridhuan pada pertandingan sebelumnya lawan Persitara. (foto: Adi Kusumajaya)
“Cedera keempat pemain ini masuk kategori ringan. Mereka hanya butuh istirahat satu sampai dua hari dan kemungkinan juga bisa diturunkan dalam pertandingan melawan Pelita Jaya,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut Robert mengatakan, anak asuhnya harus ekstra hati-hati ketika menjalani latihan dalam persiapan menghadapi Pelita Jaya, supaya tidak sampai ada yang mengalami cedera lagi.
Ia mengakui, sisa delapan pertandingan pada putaran Liga Super Indonesia 2009/10, baik kandang maupun tandang seluruhnya ibarat pertandingan final, sehingga semua kekuatan harus dikerahkan untuk meraih kemenangan sempurna tak terkecuali saat menjamu Pelita Jaya.
Head to Head Arema vs Pelita Jaya
02/12/09 — Pelita Jaya vs Arema 0-2 MENANG
24/05/09 — Pelita Jaya vs Arema 0-0 IMBANG
27/07/08 — Arema vs Pelita Jaya 0-2 KALAH
Dari catatan head to head dalam tiga pertemuan terakhir, kedua tim tercatat saling mengalahkan bila bertindak sebagai tim tamu.
Aremania tentu masih ingat bagaimana pada pertandingan perdana musim lalu (2008/09) Pelita Jaya yang dimotori Firman Utina dan bomber Cristiano Lopez membungkam Arema di kandang sendiri dengan skor 0-2.

Kalah di kandang: Arema vs Pelita Jaya musim lalu di Kanjuruhan. (foto: Adi Kusumajaya)
Namun awal musim ini Arema yang tampil kolektif dengan pemain-pemain muda dan duo Singapura-nya membuktikan kehebatannya di kandang Pelita dengan mengalahkan tuan rumah yang saat itu masih dilatih Fandi Ahmad dengan skor sama, 0-2.
Baca juga: Komentar pelatih Pelita Jaya, Jajang Nurjaman
Pelita Jaya sangat optimis menyambut laga melawan Arema karena dalam catatan statistik mereka baru saja mencatat tiga kemenangan beruntun dan terakhir menahan imbang tuan rumah Persema 2-2 meski sempat tertinggal dua gol lebih dulu.
Lima Pertandingan Terakhir Arema
09/03 — Persema Malang vs Arema 1-3 MENANG
14/03 — Persib Bandung vs Arema 1-0 KALAH
20/03 — Sriwijaya FC vs Arema 1-0 KALAH
24/03 — Arema vs Persijap Jepara 3-1 MENANG
30/03 — Arema vs Persitara 2-0 MENANG
Lima Pertandingan Terakhir Pelita Jaya
17/03 — Bontang FC vs Pelita Jaya 4-2 KALAH
20/03 — Persisam vs Pelita Jaya 0-2 MENANG
24/03 — Pelita Jaya vs PSM Makassar 3-1 MENANG
27/03 — Pelita Jaya vs Persiba Balikpapan 2-1 MENANG
31/03 — Pelita Jaya vs Persema Malang 2-2 IMBANG
Menurut Robert, Pelita Jaya di putaran dua adalah tim yang berbeda dengan tim yang pernah dikalahkan Arema 2-0 pada putaran pertama lalu, terutama saat ini Pelita Jaya sedang mengalami tren positif menyusul tiga kemenangan beruntun dan sekali imbang di kandang Persema.
“Pelita adalah tim yang tidak mudah putus asa. Arema tidak akan membuang bola sia-sia dan Pelita harus berjuang untuk mendapat bola dari pemain-pemain Arema,”
Hermawan, Arema Indonesia
Hermawan sudah pulih dan siap dimainkan lawan Pelita Jaya. (foto: Adi Kusumajaya)
Selain itu Robert mengakui penurunan performance sedang dialamu dua pemainnya, Noh Alam Shah dan M Fakhrudin. Namun kondisi itu tidak terlalu dikhawatirkannya karena kedua pemain tersebut diyakini mampu segera kembali ke permainan terbaiknya.
“Alam permainannya memang menurun, tapi dalam dua tiga pertandingan ke depan dia akan kembali ke performa terbaiknya. Sedangkan untuk Fakhrudin perlu dukungan mental bertanding karena masih kurang jam terbang,”

Skuad Arema harus berjuang maksimal untuk mengamankan posisi di puncak klasemen. (foto: Adi Kusumajaya)
Meski tetap kokoh berada di puncak klasemen, Arema Indonesia tetap harus berjuang keras untuk meraih poin dalam setiap pertandingan, supaya peluang sebagai kandidat juara Liga Super tetap terjaga hingga kompetisi berakhir.
Usai menjamu Pelita Jaya Karawang, Sabtu (3/4), Arema Indonesia sudah ditunggu jadwal pertandingan tandang menghadapi dua tim tangguh, Persiwa Wamena (11/4) dan Persipura Jayapura (24/4).
Saat ini Arema Indonesia masih tetap menempati posisi puncak klasemen dengan mengoleksi 54 poin dari 26 kali bertanding. (onn/ant/zul)
Prakiraan Susunan Pemain
Arema Indonesia:
1-Kurnia Meiga, 24-Pierre Njanka, 21-Irfan Raditya, 3-Zulkifli, 7-Beny Wahyudi, 17-Esteban Guillen Tejera, 19-Ahmad Bustomi, 5-Fakhrudin, 6-Ridhuan, 9-Roman Chmelo, 12-Alam Shah
Pelita Jaya: 21-I Made Wardhana, 5-Carlos Eduardo, 2-Supardi, 23-M Ridwan, 22-Ardan Aras, 4-Jusmadi, 8-Egi Melgiansyah, 16-Khusnul Yaqin, 17-Jajang Mulyana, 11-Esteban Gabriel Vizcarra, 29-Redouane Barkoui

Thursday 1 April 2010

Mobil Golf Ala Sport Car Buatan Garia




Ternyata bukan cuma mobil yang didesain khusus dengan berbagai perangkat performa nomor satu, tapi golf cart atau mobil golf juga bisa dibuat dengan spesifikasi setara sport car Porsche! Enggak percaya? Bisa dilihat pada Garia Golf Car.

Dari bentuknya saja sudah terlihat lebih sporty ketimbang golf car pada umumnya. Bentuknya jauh lebih dinamis dengan pemilihan warna yang mentereng. Tapi jangan berhenti melihat tampilan exteriornya, karena ternyata dibalik proses pembuatannya ada banyak pemasok part mobil-mobil sport yang ikut mensuplai kebutuhan Garia Golf Car ini.

Garia tipe Soleil de Minuit ini memiliki atap yang terbuat dari karbon tentunya agar lebih ringan dan memang membuatnya terlihat lebih berkelas. Selain itu sasis alumuniumnya juga dibuat oleh pemasok sasis Volvo, Jaguar dan Aston Martin.

Garia juga mengadopsi fitur double-wishbone suspensi di depan yang sama dengan yang ditemukan dalam mobil sport dan terinspirasi oleh mobil Formula 1. Gearbox-nya pun dipersiapkan khusus oleh perusahaan Italia yang juga memproduksi gearbox Ducati.
Harga dasar untuk Garia dimulai dari $ 17,499 atau sekitar Rp 227 jutaan, harga ini tidak termasuk pengiriman dan pajak. Tapi Garia bisa di-upgrade seperti menambahkan built-in lemari es dan memilih warna favorit.

Dengan segala fasilitas ini, Garia begitu percaya diri untuk memamerkan mobil Golf termewah ini di Top Marques Monaco, sebuah pameran khusus sport car dan berbagai penjuru dunia pertengahan April ini.